Januari 13, 2010

Salam Cinta untuk Sahabat

Ada kisah dua orang muslimah yang saling bersahabat. Suatu ketika terjadi ketidakharmonisan hubungan antara dirinya dan saudarinya yang seiman. Lantas malam itu pula, keduanya berpisah dan masing-masing menyimpan kemarahan terhadap saudarinya di dalam hatinya...

Setelah itu suara "Allahu akbar...Allahu akbar...." bergema dengan keras untuk memberitahukan datangnya waktu shalat Isya. Ia pun segera menuju masjid dan berwudhu untuk menunaikan shalat, kemudian berdiri di hadapan ALLAH SWT. Bermunajat dan berdoa dengan khusyuk kepadaNYA. Tapi apa yang terjadi ? Tiba-tiba jiwanya berduka, kekuatan ruhaninya tidak bergerak dan anggota badannya yang menghadap ALLAH menjadi lemas tak berdaya.

YA Rabb, apa yang terjadi ? Apa yang menghalangi diriku, hingga tak mampu bermunajat kepadaMU ? Wanita yang tertunduk lemas itu menangis.

Saat itu pula keimanannya yang paling dalam mengakui hikikat apa yang terjadi. Dalam benaknya terucap, " Bagaimana mungkin aku menghadap Rabbku, sementara ada kebencian antara diriku dan saudariku. Bagaimana mungkin aku dapat menghadap Dzat Yang Maha Esa, padahal hatiku dirasuki oleh amarah."

Mungkin, perasaan-perasaan ukhuwah itulah yang menyebabkannya tak mampu melakukan ruku', walau sekali saja. Memang benar, Ia tak sanggup menunaikan shalat.

Akhirnya Ia memutuskan pergi menemui saudarinya yang seiman tadi dan menjabat tangannya. Tak seberapa lama, hatinya kembali bersinar. Tabir-tabir syaitan menyingkir dan mengalirlah rasa cinta karena ALLAH dalam hatinya, seperti mengalirnya air dingin dari atas bukit yang tinggi. Seperti embun penyejuk yang meresap ke dalam jiwanya.

Dua hati itu pun berpadu dengan perasaan-perasaan yang dibalut oleh keakraban dan keimanan. Usai bertemu dan saling memaafkan, wanita itu kembali melakukan shalat isya. Tiba-tiba Ia dapati hatinya khusyuk dan tunduk. Ruhnya pun seolah mengembara bersama ayat-ayat cinta ALLAH SWT. Hatinya telah suci dari kotoran amarah dan stamina keimanannya meningkat.

Subhanallah..

Sungguh..tidak sedikit dalam kehidupan masyarakat kita terjadi perpecahan dan pemutusan silaturahim. Saudariku, apakah kita akan melakukan shalat dengan membawa beban-beban dosa itu?Bergegaslah membuang kotoran-kotoran hati yang mungkin menggerogoti jiwa kita.

ALLAH SWT berfirman :

"... Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seplah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. " (QS. Fushshilat : 34)

Rasulullah bersabda ,

" Amal-amal manusia diperlihatkan dua kali setiap pekan, yaitu pada hari Senin dan pada hari Kamis, lalu ALLAH mengampuni dosa setiap hamba yang beriman, kecuali hamba yang ada kebencian antara dirinya dan saudaranya, lantas dikatakan, 'Biarkan kedua orang ini, sampai keduanya berdamai'. " (Shahihul Jami' Ash Shaghir, Juz 3. No hadist 2958 )

Saudariku seiman.. bila ada ketidakakraban antara diri kita dengan saudari seiman kita yang lain, atau dengan salah seorang kerabat, maka mari bergegas untuk menghampirinya. Menjabat tangan dan ucapkanlah salam terindah untuknya.

" Apabila salah seorang di antara kamu mencintai saudaranya karena ALLAH maka hendaklah menjelaskan hal itu kepadanya, sebab hal itu dapat mengakrabkan dan lebih mengekalkan kasih sayang. " (silsilah Hadist Shahih, Juz 3. No Hadist : 1199)


* Mawafiq Nisaiyah Musyriqah/Membentuk Muslimah MIlitan : Najib Khalid Al'Amir


Untukmu,
yang sejauh apapun kini berada
Masih di bumi yang sama kita berdiri
Di langit yang sama kita melangkah
Kepada Rabb yang sama kita berserah
InsyaALLAH atas kehendakNYA kembali bersua ..

Wallahu a'lam



*Senja di Taman Ilmu, 5 pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar