Januari 10, 2010

Bukan Pemuda Kemarin

Ia pribadi yang muslim
berhati emas berpotensi prima
Yang dikala damai, anggun laksana Kijang di perburuan
Yang dikala perang, perkasa bak harimau kumbang

Ia perpaduan manisnya madu
Satu kali dengan kawan, lain kali dengan lawan
Yang lembut dalam bahasanya
yang teguh membawa suluh

Angannya sederhana citanya mulia
tinggi vitalitas dalam was-was,tinggi budi, rendah hati

Ia-lah surga di tengah sahabat tulus
Ia-lah baja, ditentangnya musuh-musuh durjana
Ia ibarat gerimis atau embun tipis
yang memekarkan bunga
yang melambaikan tangkai-tangkainya
Ia juga topan beliung, yang melemparkan ombak
menggunung yang menggoncang laut ke relung-relung

Ia-lah pertautan Agung Iman Abu Bakar, Perkasa Ali, papa Abu Dzar, Teguhnya Salman
Mandirinya di tengah massa yang bergoncang
Ibarat lentera pertapa di tengah gulita

Ia pilih Syahid Fi Sabilillah
Atas segala kursi dan Upeti
Ia menuju bintang menggapai malaikat
Harganya pun semakin tak terpeti
Maka siapakah yang sanggup membelinya
kecuali Rabbnya ?
Ia bukanlah pemuda kemarin

"Diakah Dirimu ?"




Tidak ada komentar:

Posting Komentar