Juni 30, 2009

Romantika Ali Bin Abi Thalib & Fatimah Azzahra


Kisah cinta Ali bin Abi thalib dan Fathimah Azzahra adalah salah kisah cinta yang penuh romantika dan keberkahan dari Allah. Bahkan Rasulullah pernah bersabda " Allah menyuruh menikahkan Fatimah dengan Ali " (Diriwayatkan oleh Thabrani).
Sosok Ali adalah lelaki sebenarnya, sifat baiknya melebihi matahari waktu dhuha. Menyibak semua masalah. Istananya hanya gubuk tua. Pedang berkilau harta kekayaannya. Begitulah seorang pujangga menggambarkan sosok Ali dalam syairnya.

Sementara Fatimah Azzahra adalah teladan bagi wanita. Ayahnya adalah manusia terbaik yang diciptakan Allah sebagai rahmat bagi alam semesta, dan Ibunya adalah sebaik-baik wanita..Setiap langkahnya selalu memancarkan cahaya.

Saat meminang Fatimah, Ali menjual sebagian barang miliknya, termasuk rompi perang. Inilah yang menjadi mas kawin Ali kepada Fatimah. Semuanya bernilai 480 dirham. Dari jumlah itu, Rasulullah menyuruh menggunakan 2/3 nya untuk membeli wangi-wangian dan 1/3 nya untuk membeli pakaian.

Kehidupan rumah tangga mereka sangat sederhana. Sebuah rumah tanpa perabotan apapun. Hanya beralas tidur kulit domba, satu bantal berisi serabut korma. Bahkan fatimah pernah menggadaikan kerudungnya kepada seorang Yahudi Madinah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Namun Maha Suci Allah yang telah menjaga kebersihan rumah tangga Fatimah secara fisik dan ruhani.

Ali ra. berkata, " Aku menikah dengan fatimah. Kami tidak memiliki alas tidur kecuali selembar kulit domba. Malam hari kami pergunakan sebagai alas tidur dan siang harinya kami jemur. Kami tidak memiliki pembantu, pekerjaan rumah tangga ditangani oleh fatimah. ketika fatimah pindah kerumahku, Rasulullah membawakan selimut, bantal kulit berisi serabut kurma, dua gilingan tepung, satu gelas, dan kantong susu. Saking seringnya menggiling tepung, sampai berbekas pada tangan Fatimah, dan saking seringnya membersihkan rumah sehingga pakaiannya penuh debu, dan saking seringnya menyalakan tungku sampai pakaiannya penuh arang " (dikutip dari 35 Shiroh Shahabiyah, Mahmud Al-Mishri)

Rasulullah SAW memberikan perhatian yang tinggi agar setiap istri berkhidmat kepada suaminya, seperti nasihat beliau kepada Fatimah. Beliau bersabda :

" Wahai Fatimah, wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti menetapkan pada saat setiap biji tepung itu, kebaikan, menghapus kejelekannya dan meningkatkan derajatnya"

" Wahai Fatimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan yang di sebutkan di atas adalah keridhaan suami atas istrinya. Andaikan suamimu tidak meridhoimu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai fatimah bahwa kemurkaan suami adalah kemurkaan Allah Ta'ala."

"Wahai Fatimah, tidaklah wanita berkhidmat melayani suaminya sehari semalam dengan rasa suka dan penuh keikhlasan serta niat yang benar, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya dan memakaikan kepadanya pada hari kiamat dengan pakaian yang hijau gemerlap, dan menetapkan baginya setiap rambut di tubuhnya seribu kebaikan, dan Allah memberinya pahala seratus ibadah haji dan umrah."

"Wahai Fatimah tidaklah wanita yang tersenyum kepada suaminya, melainkan Allah akan memandangnya dengan pandangan kasih sayang."

" Wahai Fatimah, tidaklah wanita yang membentangkan tempat tidur untuk suaminya dengan senang hati, melainkan malaikat pemanggil dari langit akan menyerunya untuk menghadapi amalnya dan Allah mengampuni dosanya yang sudah lalu dan akan datang"

" Wahai Fatimah, tidaklah seorang wanita yang meminyaki rambut serta janggut suaminya, dan mencukur kumisnya dan memotong kukunya, melainkan Allah memberikan kepadanya arak yang masih tertutup, murni dan belum terbuka dari sungai-sungai dalam surga Allah. Allah akan mempermudah sakaratul mautnya, kuburnya akan ditemui sebagai taman-taman surga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari neraka dan dapat melewati shirat."

Ibnu Mas'ud ra, berkata, Nabi SAW bersabda : " Apabila seorang perempuan mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatat baginya seribu kebaikan dan mengampuni kesalahannya bahkan segala sesuatu yang disinari oleh matahari memintakan ampunan baginya, serta Allah mengangkat 1000 derajat baginya "


Salman Al Farisi meriwayatkan, bahwa suatu ketika Fatimah ra. berkunjung kepada Rasulullah. Ketika Rasulullah SAW melihatnya, kedua mata Fatimah mencucurkan air mata dan roman mukanya berubah. Kemudian Nabi SAW bertanya : " Mengapa engkau hai anakku?" Fatimah ra. menjawab : " Wahai Ayahku, tadi malam aku dan Ali bergurau, dan timbul percakapan yang menyebabkan dia marah kepadaku, karena kata-kata yang terlontar dari mulutku. Ketika aku melihat bahwa Ia marah, aku menyesal dan merasa susah, kemudian aku berkata kepadanya :
" Wahai kekasihku, kesayanganku, relakanlah akan kesalahanku, seraya aku mengelilinginya dan merayunya sebanyak tujuh puluh dua kali, sehingga dia menjadi rela dan tertawa kepadaku dengan segala kerelaannya, sedang saya tetap merasa takut kepada Tuhanku "

Rasullullah bersabda kepada Fatimah ra " Hai anakku , demi Dzat yang telah mengutusku sebagai Nabi dengan dien yang benar, sesungguhnya jika sekiranya engkau mati sebelum Ali rela kepadamu, maka aku tidak akan menshalati mayatmu. " Kemudian beliau bersabda lagi :
" wahai anakku tidakkah engkau mengetahui bahwa kerelaan seorang suami itu merupakan kerelaan Allah dan kemarahan seorang suami itu juga merupakan murka Allah. Wahai anakku, seorang wanita yang beribadah betul-betul seperti ibadahnya Maryam putri Imran, lalu suaminya tidak rela kepadanya, maka Allah tidak akan menerima (ibadahnya). Wahai anakku amal yang paling utama bagi para wanita ialah ketaatan kepada suaminya dan sesudah itu tidak ada lagi amal yang paling utama daripada bercumbu (dengan suami). Wahai anakku, duduk satu jam dalam bercumbu dengan suami, lebih baik bagi mereka daripada ibadah satu tahun, dan dicatat tiap-tiap pakaian yang dikenakan pada waktu bercumbu, seperti pahalanya seorang mati syahid. wahai anakku, sesungguhnya seorang wanita jika bercumbu sehingga memakaikan pakaian untuk suami dan anak-anaknya, maka sudah pasti baginya syurga dan Allah memberikan kepadanya tiap-tiap yang dikenakan dari beraneka pakaian dan sebuah kota di surga."

Subhanallah..Allahu Akbar..
Kabar gembira bagi seorang Mar'atusshalihah,telah dijanjikan baginya syurga..


* Persembahanku menuju hari bahagia kelak.....




Juni 29, 2009

ZAINAB AL GHAZALI

Sebuah kisah yang sangat menyentuh hati, seorang mujahidah sejati. Aktivis Muslimah yang senantiasa istiqomah menyeru manusia kepada Allah SWT. Kisahnya saya ambil dari buku " Membentuk Muslimah Militan" karya Najib Khalid Al'Amir. Semoga bisa menjadi inspirasi !


Zainab Al Ghazali Al-Zubaili adalah nama sebenarnya. Ia dilahirkan pada tanggal 2 Januari 1917. Aktivis muslimah asal Mesir ini adalah da'i wanita yang cukup gigih dalam berdakwah. Ia pendiri Jamaa'at al-Sayyidaat al-Muslimaat yang sevisi dengan gerakan ikhwanul muslimin yang dipimpin Imam Syahid Hasan Al Banna. Dalam hidup kesehariannya, yang ada dalam pikirannya hanyalah bagaimana menyebarkan kebajikan dan membimbing manusia ke jalan yang benar.

Dia memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam. Ketajaman kata-katanya dalam berdakwah membuat ia harus berhadapan dengan pemimpin Mesir yang zalim saat itu yaitu Gamal Abdul Nasser. Namun keyakinannya akan pertolongan Allah SWT, kelezatan iman yang dirasakannya, serta tekadnya yang membaja membuat ia terus bersabar.

Kisahnya terjadi pada Agustus 1965. Saat itu rumah Zainab Al-Ghazali digeledah oleh beberapa tentara, tanpa izin terlebih dahulu. Tatkala ia meminta diperlihatkan surat tugas penggeledahan, mereka menjawab, " Surat tugas yang mana, hai orang-orang gila ! Kami sekarang dalam masa, di mana kami bebas melakukan apa saja yang kami kehendaki terhadap kalian "

Tanpa penjelasan lain yang menjadi bukti,mereka langsung menyeret Zainab Al-Ghazali keluar rumah dan di bawa dengan mobil aparat layaknya seorang gembong penjahat. Tak ada persidangan dan tanpa pembelaan, muslimah yang tekun beribadah ini langsung dijebloskan ke penjara. Namun ia tetap sabar dan mengharapkan pahala dari Allah SWT atas ujian yang diterimanya itu.

Zainab Al Ghazali ditangkap ! Ia dimasukkan ke dalam ruangan penjara nomor 24. Kisahnya yang tertulis dalam buku
Ayyamun min Hayati

" Sebuah pintu ruangan yang sangat gelap dibuka, lalu aku dimasukkan ke dalamnya. Dan ketika ruangan itu telah menelan diriku, aku mengucapkan ,
" Bismillahi Assalamu'alaikum..
Ya Allah, kurniakanlah aku ketenangan, dan tetapkanlah pendirian ku bersama-sama pendukung-pendukung kebenaran, dan tabahkanlah hati ku dengan mengingati Engkau, dan kurniakanlah aku keridhaan dengan perkara yang Engkau ridhai".

Kemudian, pi
ntu ditutup kembali. Setelah itu lampu listrik yang sangat terang dinyalakan dengan tiba-tiba. Ini dimaksudkan untuk menyiksa diriku. Ruangan itu dipenuhi oleh beberapa anjing. Aku tidak mengetahui persis berapa jumlahnya.

Aku pejamkan kedua mataku dan kuletakkan kedua tanganku di dadaku, karena ketakutan yang mencekam. Lalu aku mendengar suara pintu dikunci dengan rantai dan gembok besar. Anjing-anjing itu lansung menyerangku dan menggigit sekujur tubuhku, kepalaku, kedua tanganku, dadaku, punggungku. Seluruh bagian dari tubuhku kuraskan tusukan taring-taring anjing. Sakit sekali..

Tatkala aku mencoba membuka mata untuk melihat, maka dengan segera kupejamkan kembali karena ketakutan yang sangat mencekam. Ketika itu aku berdoa menyebut asma -asma Allah SWT, mulai dari kata
"Ya Allah..Ya Allah..."
Satu persatu nama agung Allah kubaca. Sementara anjing-anjing tiada berhenti menggigit tubuhku. Tusukan taringnya kurasakan di kepalaku, pundakku, punggungku, dadaku, dan di sekujur tubuhku. Kupanjatkan doa,

"
Ya Allah, sibukkanlah aku dengan (mengingat)-Mu hingga melupakan selain-Mu.Wahai Dzat Yang Maha Esa, wahai Dzat yang menjadi tempat bergantung. Bawalah aku dari alam kasar ( dunia) ini. Sibukkanlah aku agar tidak mengingat seluruh hal selain-Mu. Sibukkanlah aku dengan mengingat-Mu, bawalah aku di hadirat-Mu. Berilah aku ketenangan yang sempurna dari - Mu. Liputilah aku dengan pakaian kecintaan-Mu. Berikanlah kepadaku rezeki mati syahid di Jalan-Mu, keridhaan pada (ketentuan)-Mu. Ya Allah, teguhkanlah diriku, sebagaiman keteguhan yang dimiliki oleh ahli tauhid ! "

Doa tersebut kuucapkan dengan lirih, sementara binatang-binatang buas itu tiada henti menusukkan taringnya di sekujur tubuhku.

Detik demi detik, menit demi menit dan jam demi jam pun berlalu. Tiba-tiba pintu ruanganku terbuka, lalu aku dikeluarkan dari kamar yang sanagt pengap dan mencekam tersebut.

Aku membayangkan, bahwa pakaian putih yang kukenakan telah berlumuran darah. Itulah yang kurasakan dan bayangkan bahwa anjing-anjing itu benar-benar telah mengigitku. Akan tetapi, betapa kagetnya aku. Seolah-olah pakaianku tidak terkena sesuatu apapun, dan seolah-olah tiada satupun taring yang menembus tubuhku. Maha suci Engkau Ya Allah...
Sesungguhnya Dia selalu bersamaku dan selalu mengawasiku. Ya Allah, apakah aku ini layak mendapatkan karunia dan kemuliaan dari-Mu. Ya Tuhanku bagi Mu segala puji. Semua itu kucapkan di dalam hatiku.


Para sipir ( penjaga penjara) terperangah dan terheran-heran ketika mengetahui bahwa anjing-anjing itu tidak merobek-robek tubuhku. Aku tidak mengetahui mengapa mereka amat terheran menyaksikan hal seperti itu. Bukankah Allah SWT telah berfirman :

"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong ( agama ) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (Muhammad :7)

Hari demi hari berganti, bulan demi bulan terus berjalan dan tahun-tahun pun berganti. Namun Zainab Al Ghazali tetap mendekam di dalam penjara dan menerima berbagai macam penyiksaan, tanpa kesalahan yang jelas.
Tahun 1973 Ia diberikan surat pembebasan. dan melanjutkan hidupnya menjadi da'iah, dan menyebarkan kebajikan. Pada pemerintahan Anwar Saddat para pejuang ikhwanul muslimin banyak yang ditangkap dan berlanjut hingga rezim Husni Mubarak, Zainab Al Ghazali pun turut ditangkap, tapi kali ini ia hanya menjadi tahanan rumah dengan alasan uzur, usia yang sangat tua.

*************************************************************************************************************************

Teruntuk Saudaraku, syukran jiddan telah memberikan inspirasi dan semangat serta mengingatkan kembali akan sosok Zainab Al Ghazali. Semoga Allah mengokohkan kita di Jalan Dakwah ini.





Juni 17, 2009

God, Why My Mom is Crying ??



A Boy frequently ask to His God..
"God, why my mom is crying??"
God said, " Because your Mom is a woman
When I made a women she had to be special..

I made her shoulder strong enough to carry
the weight of the world
Yet gently enough to give comfort

I gave her an inner strength to endure childbirth
and the rejection that many comes from her children

I gave her a hardness that allows her to keep going
when everyone else gives up
and take care of her family through sickness
and fatigue without complaining

I gave her the sensitivity to love her children
under any and all circumstances, even when her children has huer them very badly

This same sensitivity helps her make a child's boo-boo feel better
and shares in their teenager anxieties and fears

I gave her streng to carry her husband
through his faults
and fashionated her from his rib to protect his heart

I gave her wisdom to know that a good husband never hurt his wife
but sometimes tests her strenghs and her resolve to stand beside him unfalteringly

I gave her a tear to shed, It's hers exclusively to use whenever it is needed
it's her only weakness..Its a tear for mankind..

-The Inspiring Word-

Juni 16, 2009

Perawat membutuhkan Undang-undang sekarang !!!

Perawat...

Mendengar kata perawat terbayang begitu mulia profesinya. Orang yang selalu setia menemani orang yang sedang sakit, walaupun itu bukan keluarganya bahkan orang yang tidak dikenalnya. Tidak peduli siang ataupun malam. Jiwa pengorbanan yang tidak mungkin dimiliki oleh profesi lain. Mengutamakan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri. Penuh kesabaran menghadapai pasien dan keluarganya yang terkadang penuh luapan emosi. Itu hanyalah sebagian kecil pengorbanan seorang perawat.


Bukankah pekerjaan yang mulia seharusnya mendapatkan balasan yang mulia juga. Namun tidak terjadi di Negeri Indonesia ini. Di Negeri ini kesejahterahan perawat masih tanda tanya besar. Porsi 60 % tenaga kesehatan di Rumah Sakit ini sama sekali tidak menggugah para elit pemerintah untuk memikirkan kesejahterahan dan masa depan perawat.



UU Keperawatan yang sudah memasuki Program Legalisasi Nasional di urutan 26 dan seharusnya di sahkan pada periode 2005-2009 ini, hanya janji - janji semu. Memasuki akhir tahun 2009 yang tinggal 6 bulan ini, DPR telah mengesahkan 6 RUU yang akan disahkan tahun ini. Sayangnya RUU Keperawatan yang sudah di rancang sejak puluhan tahun yang lalu tidak di tengok sama sekali. Aksi Damai "Golkan RUU Keperawatan" yang dilakukan oleh perawat dan mahasiswa Keperawatan se- Indonesia 12 Mei 2008 lalu seolah tak berefek apapun. Sebenarnya dimana masalahnya?



AFTA (Asia Free Trade Area) dan MRA (Mutual Recognition Agreement) yang akan dibuka 10 Januari 2010 mendatang telah ditandatangani pemerintah. Jika pemerintah mau menandatangani perjanjian tersebut, bukankah itu sebuah tanda pemerintah mengharapkan perawat Indonesia mampu maju dan bersaing dengan perawat di dunia Internasional.


Namun apa jadinya jika perawat tidak mempunyai kekuatan hukum (Undang - Undang) yang akan melindunginya selama melakukan praktik keperawatan. Siapa dan apa yang akan mengatur kompetensi pendidikan keperawatan di Indonesia? Bagaimana masa depan perawat Indonesia di tengah persaingan globalisasi tanpa ada hukum yang memayunginya?


Di Kawasan Asean, tinggal dua Negara yang belum mempunyai UU Keperawatan dan Ironisnya Indonesia salah satunya. Entah akan berapa jauh lagi kita tertinggal dengan perawat lain jika Negara tidak sudi memenuhi hak perawat untuk mendapatkan perlindungan hukumnya.


Perlu kerjasama antara dua belah pihak jika kompetensi perawat dan kualitas pelayanan keperawatan ingin ditingkatkan di Indonesia ini. Yaitu kerjasama antara perawat itu sendiri dan Pemerintahan di Negara yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kesejahterahan perawat.


Masih banyak gray area yang harus di perjelas menjadi wewenang profesi siapa. Perawat bukanlah profesi yang bekerja di bawah profesi lain. Perawat adalah profesi yang mandiri, yang mempunyai tubuh pengetahuan sendiri. Dan perawat memerlukan Undang - Undang untuk mengatur segala sesuatunya tentang profesi keperawatan. Ini bukanlah masalah yang sepele. Jika tidak sekarang, lalu perawat harus menunggu sampai berapa lama lagi?


Departement of Kastrat BEMJ Ilmu Keperawatan-


www.perawatonline.com

Juni 15, 2009

Tulis sendiri sejarah anda !

Abu Bakar siap menempuh semua bahaya pada saat hijrah utk melindungi Rasulullah..

Hatim rela tidur dalam keadaan lapar asal tamu-tamunya kenyang..

Abu Ubaidah tidak tidur malam di tengah tentaranya yang nyenyak tertidur..

Umar Ibn Khattab keliling kota Madinah pada saat penduduk Madinah sedang terlelap tidur..

Pada musim paceklik,Umar hanya bisa membolak-balikan badan karena lapar.Seluruh makanan miliknya ia bagikan kepada rakyatnya..

Abu Thalhah menjadikan dirinya sebagai tameng pada saat perang Uhud untuk melindungi Rasulullah dari gempuran anak panah..