November 24, 2009

Home Sweet Home


Home Sweet Home ..
There's no better place like home.. Begitu kata orang-orang, yang merasa jauh dari rumah. Atau mungkin yang merasa sudah sangat kangen untuk pulang. Begitu pun dengan saya. Masih segar dalam memoriku, dulu sewaktu kuliah punya banyak kos. Maklum karena kuliahnya dua tempat, di Depok dan Salemba, ditambah lagi waktu masa-masa klinik. Sempat merasakan pindah dari satu kos ke kos berikutnya, dari satu kota ke kota lainnya. Meski masih sekitar Jabodetabek. Awal-awal perkuliahan menetap di asrama UI Depok, padahal rumah di Bekasi. Jarak tempuh sekitar 1,5 jam. Senin-jumat menetap di asrama,sabtu-ahad home sweet home.Ahad sore balik lagi ke asrama (Melelahkan memang), Namun waktu singkat di rumah benar-benar mengobati kangen. Perkuliahan pun pindah ke kampus Salemba. Jarak rumah dari Bekasi ditempuh sekitar 2 jam.Belum lagi harus melewati pusat macet. Mau tidak mau nyari tempat tinggal yang dekat, yaitu di asrama UI Wismarini. Waktu masa-masa klinik,harus merasakan beberapa kali pindah kos, karena RS nya pun pindah-pindah. Mulai dari daerah Otista-pramuka, Rawamangun-hingga Bogor. Yang terakhir sangat berkesan, karena sangat jauh dari hiruk pikuk. Masya ALLAH..Bentul-betul saat itu jauh dari rumah. Akhirnya pepatah itupun memang benar, karena saya merasakan sendiri. Saking kangennya rumah, saya memaksakan diri untuk tetap pulang,padahal situasi tidak memungkinkan. Lelah karena perkuliahan, amanah kampus, tugas-tugas klinik. Tapi namanya rindu tetap saja rindu, dengan modal nekat, Butuh salah satu dikorbankan, meski itu hanya keinginan hati sejenak.Tapi ada kelegaan saat sudah di rumah. Itulah nikmatnya .. Home sweet Home .. Baity Jannaty ..

There's no place like home .. Ini pun berlaku bagi mereka yang ada di perantauan atau di luar negeri. Atau yang punya kampung.. Hikz.. Merasa punya kampung, wuuuuiihh bahagianya. setidaknya merasakan beda dengan mereka yang nda punya kampung. Apalagi kalau sudah lama sekali tidak mudik. Kembali saya merasakannya. Sejak menetap di Jakarta, saya kehilangan masa-masa indah di kampung sendiri. Banyak hal yang terlewatkan. Sangat banyak, 16 tahun lebih. Pulang kampung pun kalau ada kegiatan yang sangat urgent. Lebaran pun tidak pernah sama sekali, padahal semua keluarga besar menetap di sana. Tepatnya di Makassar, Sulawesi Selatan..Kodooooong :(

Baru sekitar tahun 2008-2009 gencar untuk pulang kampung. Saat sebelum berangkat ke Saudi tahun 2008 lalu dan lebaran idul fitri 2009, September yang lalu. Begitu nikmatnya..Lanjut lagi awal November ini, kembali untuk pulang karena ada agenda keluarga. Finally, terbang lagi ke Makassar untuk Idul Adha. Duh niat banget sih, pulang kampung,dalam dua bulan terakhir beberapa kali terbang.. Tapi setelah merasakan dalam beberapa kali mudik, dan bermuhasabah ada sesuatu yang lain. Entahlah ada rasa yang tak biasa. Semua rasa menjadi satu,tak dapat dilukiskan. Setiap pulang dari Makassar, selalu membawa keharuan, kesedihan, keresahan. Apa karena rindu ?? Entahlah.. Yang jelas merasa terpisahkan dengan Makassar. Sampai-sampai rasa itu terlalu dalam, dan betul-betul ada keresahan saat mau berangkat ke Makassar. Khawatir pulang nanti membawa kesedihan. Beraaaaattt.. niatnya dah nda mau lagi pulang sampai bertahun-tahun, namun karena dapat tiket gratis.Hanya bisa bersyukur dan bersabar . Hikz.. Ah, jiwa ! mulai lagi memainkan perasaan.Mulai lagi melankolis.

Stop dulu sedihnya...
Saya ingin bercerita tentang indahnya kampungku. Beberapa kali mudik, pasti tujuannya ke sini, ke kampung bunda. Namanya Soppeng. Berapa kilo ya dari Makassar ? ehm, nda tau..hee. Pastinya ditempuh dalam waktu 3 jam dengan mobil. Sebelum sampai di kota Soppeng, akan terlewati beberapa Kabupaten. Tak terlewatkan pemandangannya yang indah, kanan kiri hamparan sawah,terbentang gunung-gunung cadas menjulang. Subhanallah.. Ada suatu tempat namanya Camba, mau tidak mau melewati jalan itu kalau ingin menuju Soppeng. Jalannya berliku-liku, sama seperti daerah Puncak, Bogor. Bedanya kalau puncak Bogor, dikelilingi kebun teh yang hamparannya sangat hijau dan berjamurnya villa-villa. Nah kalau daerah Camba, jalan-jalannya berliku, terjal, jurang yang curam. Tebing-tebingnya begitu cadas, kokoh. Pohon-pohonnya menjulang dengan akar yang kuat.Ibarat jalan itu dibuat dengan membelah gunung, membelah tebing. Terkesan angker, dahsyat. Betapa kuatnya nenek moyang dahulu, melakukan kerja rodi. Sungguh,memilukan.

Di Soppeng sendiri..bingung saya melukiskannya. Begitu banyak kenangan..hanya tinggal kenangan.Kota kecil namun sangat indah dan berkesan. Terkenal dengan BAT CITY atau kota kalelawar. Karena memang disinilah mereka menetap. Namun hanya ada di pusat kota Soppeng. Bau menyengat dan suara khas saat memasuki tempat ini. Dikelilingi dengan hamparan gunung,udara yang sejuk. Membuatku betah berlama-lama di sini. Pernah suatu malam,kami -saya dan sepupu-sepupu-, diajak jalan sama Om keliling kota ini, hingga semua jalan kami lewati, semua gang kami sambangi. Niat sekali, malam-malam hujan pula. Sunyi, sepi hanya bertemankan lampu pijar kuning. Hingga kami pun sampai di sebuah Villa. Namanya Villa Yuliana. Villa ini dibangun pada jaman kompeni Belanda, dan duplikatnya ada di Negera itu. Satu kata yang terlintas, angker !. karena ia begitu kokoh di atas perbukitan, dan sangat hening. Yang sangat saya suka di sini adalah hamparan sawahnya yang sangat ndah, dikelilingi pegunungan. Jalan-jalannya pun tidak terlalu ramai. Oh ya, saya pernah menemukan tempat yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Sebuah perbukitan pasir, dan berbatu. Rasa penasaranku muncul, ingin sekali mendakinya. Saya pun memberanikan mendaki, meski saat itu cuaca sangat terik, menyengat. Sesampainya di atas bukit, hanya bisa takjub. Indah sekali. Saya bisa melihat kota ini keseluruhan. Yang jauh-jauh pun terlihat, bahkan puncak villa yuliana terlihat jelas. Serasa sangat dekat dengan gunung-gunung dan langit biru. Subhanallah...Duh, betapa beruntungnya yang menetap di sini. Ingin rasanya bisa menetap di sini suatu saat, namun mungkin sebatas mimpi. Hanya keinginan terdalam.Hayoo mulai lagi melankolis.. Begitulah rasa ini, sulit ditebak apa keinginan jiwa. Yang pasti, " NikmatNya yang mana lagikah yang engkau dustakan.."

Terakhir..kapan lagi ya bisa ke sini ?? Belum juga pulang ke Jakarta, pikiran ini sudah menggelayuti. Rasa ini kembali berkecamuk. Batin mulai tergugah..

Kadang angan terbang jauh ke awan

rasa rindu kian menawan

dingin dan kelam remukkanku di dalam

Kadang murung meluap tak terbendung

ada sesal namun hanya sesaat

hanya bertemankan butir-butir bening


Hadooooh.. dasaaarr pujangga picisan ..hehe..

Begitulah..kelak semua jadi kisah klasik. Kerinduan akan rumah, kerinduan akan kebersamaan. Kerinduan akan indahnya ukhuwah..




Home Sweet Home, Ujung Timur Indonesia - 9.17 am-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar