Juli 02, 2009

GREATEST MOMENT


Mencoba merecall kembali the awesome moment, fantastic experience.....Wonderful journey had done.There's no things to do except always thanks to Allah,The Greatest,The most Merciful...
15 June 2008,i left Indonesia..and Welcome to holy city..
Meccah al Mukarramah, the city which always blessed by Him..'Laa uqsimu bihaadzal balad,Wa anta hillum bihaadzal balad'..I swear by this city(mekkah), and you are free (from sin,and to punish the enemies of islam on the day of the conquest in this city (Mekkah).....


And the story begun...............
Banyak kekhawatiran saat diri ini memutuskan untuk berangkat ke Saudi. Hal yg paling mendasar adalah bagaimana beradaptasi dgn orang asing, sedangkan bahasa arab saja nihil.hanya mengandalkan bahasa Inggris..Dan tentunya sangat beraaaaaatttt meninggalkan keluarga (berapa kilo ya?! hee)

Yap,apa yg dikhawatirkan terjadi juga,
"CULTURE SHOCK !".mulai dari cuaca yg sangat terik, sampai membuat kulit kering dan bersisik..ooh no... :(. Belum lagi dengan makanan khas yg terasa hambar,tidak asin,tidak manis,pokoknya kurang cocok dgn lidahku yg suka rasa gurih.ehmhm....sangat merindukan makanan Indonesia tentunya.Tapi alhamdulillah bawa perbekalan indomie,abon,kecap ABC dan sambel indofood.trus temen jg bawa sambel goreng..yummy... Beginilah rasanya jadi expatriat, kebersamaan jadi yang utama.

Alhamdulillah.Makanan di Mekkah semua disuplai dari Ministri of Health,KSA.Jadi gak ada tuh yg namanya masyarakat Saudi dan kami warga Asing yg kelaparan, karean makanan sangat berlebih...jadi teringat kisah amirul mukminin Umar bin Khattab, ra. yg rela memanggul makanan untuk rakyatnya.

Selanjutnya masalah bahasa..benar-benar blank bahasa Arab. Dan mereka,masyarakatnya memakai bahasa Arab 'pasar', beda banget dgn kaidah bahasa arab yg dibuku2.Alhasil pakai bahasa Tarzan deh hehe..
Misalnya kalau tanya nama dalam kaidah yang benar adalah
"Masmuka?" (Yang ngerti bahasa Arab tolong di koreksi :) ). Nah kalo bahasa pasarnya "isy ismuk/mik?".
Kejadian deh..... Suatu waktu berkenalan dengan Bangladesh atau Bangali. Saya menggunakan kata
'Masmuki?'.
Tapi ternyata dia tidak mengerti. Setelah saya bilang 'Name', barulah ia menjawab namanya.Dia bilang kalau mau tanya nama pakai
'isy ismik?'..
Adalagi kejadian lucu, saat kami di asrama RS King Abdul Aziz. Saat itu ada teman yang terkunci di kamar mandi. Sepertinya engselnya bermasalah. Kami yang saat itu di dalam kamar tidak mendengar teriakan teman di kamar mandi. Lalu
Matron (sebutan untuk ibu asrama) mengetuk pintu kamar kami dan lagi-lagi memakai bahasa Arab yang membuat kami bingung. Matron bilang "musykillah fii hammam..."
Kami bingung dan saling menginterpretasikan beda-beda. Ada teman yang nyeletuk."Ooo kita disuruh kumpul di mushollah" . Karena percaya kata teman ya udah deh kami langsung memakai jilbab dan menuju musholla.Duh malu banget. Matron tiba-tiba menarik salah satu tangan teman saya dan menuju kamar mandi. Sontak semua tertawa..ternyata teman mengira kata musykillah itu musholla.Secara beda banget kan..hehehe.

Selama 3 minggu di Asrama RS King Abdul Aziz banyak sekali hal yang hinggap di hatiku. Sangat berkesan saat kami mengikuti program rutin asrama yaitu kegiatan tasmi dan tahsin quran.

Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar. Dalam hati mengucap syukur akhirnya bisa melanjutkan hafalan quran di sini. Pengajarnya ummahat,orang Saudi. Namanya sister Aisyah.wajahnya sangat meneduhkan, sangat baik sama kami orang Indonesia. Yang tak kami sangka ternyata ibu asrama calon hafidzoh, Beliau warga negara Mesir.Kami menanggilnya Ummi.Subhanallah. Kesehariannya diisi dengan mendengar murottal dan membaca Quran.Dari pagi sampai ketemu pagi lagi.Jadi kami pun di sini semakin termotivasi mengejar target hafalan quran.


thus..Pengalaman sangat menakjubkan saat pertamakalinya kakiku menginjakkan Masjidil Haram.
Bismillahirrahmanirrahim.... Allohumma antas-salaam wa-minkassalaam Fahayyinaa Robbanaa bis-salaam wa adhkhilnal jannata daarussalaam, tabaarakta 'alaaita yaa dzaljalaali wal ikram....

Begitu melihat Baitullah, Subhanallah....saya pun berdoa " Ya Allah tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada baitullah ini, dan tambahkan pula pada orang-orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya di antara mereka yang berhaji atau yang berumroh".
Ternyata Ka'bah tinggi sekali, begitu megahnya. Sementara kita hanyalah manusia kecil di hadapan Allah SWT. Tak henti-hentinya selalu bersyukur padaNya atas segala nikmat indah ini. Tiap minggu bisa menunaikan tawaf dan umroh.. " Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan......"

This Story continue......
Pengalaman di tempat kerja tepatnya di Maternity and Children Hospital, Weeladah tak kalah serunya. Menempati Ruang Nursery, bahasa Arabnya Hadhanah, bahasa Indonesianya perinatologi alias ruang bayi. Merawat bayi sehat dan bayi sakit yang baru saja dilahirkan.

Subhanallah..Bayi-bayi orang Saudi ternyata cantik-cantik, cakep-cakep, bersih, putih, dan menggemaskan tentunya. Namun kasus yang paling sering terjadi adalah masalah genetik, seperti
ambigous genitalia (jenis kelamin bayinya tidak bisa diidentifikasi karena ada dua alat kelaminnya), down syndrom (wajah sang bayi seperti orang Mongolia, terlihat dewasa dari usianya), maupun kasus cacat bawaan.

Saya menempati ruangan ICU-NICU ( Neonatal Intansive Care Unit). Disini bayi-bayi lazim memakai alat bantu nafas yaitu mesin ventilator. Hati pun bergejolak, tidak tega melihat bayi menangis karena harus diintubasi (pemasangan ETT : Endo Tracheal Tube). Alat ini yang nantinya disambungkan ke mesin ventilator. Setiap hari kondisi ruangan hampir dikatakan
marraa busy, hectic, crowded,dancing alatuul. Maklum karena ini ruangan intensif dan semua tim medis (dokter dan perawat) harus selalu siaga.

Saya pernah merawat bayi dengan berat 500 grams only. Too small, shah? very cute.. Bayi seperti ini membutuhkan ventilator, karena paru-parunya belum sempurna dan collaps. Observasi ketat hal yang wajib ! Infus sampai bertingkat-tingkat ( pakai alat syringe pump). Kasian dia harus berjuang untuk kesembuhannya, namun takdir berkata lain. Bayi ini hanya berusia 5 hari......


Finally..Semuanya sangat berkesan dan tersimpan rapih di hatiku........


Setahun di Mekkah terasa singkat. Ingin rasanya lebih lama lagi bahkan kalau bisa menetap. Sedih saat meninggalkan kota Suci. Hari terakhir, saya pun melakukan tawaf wada. Salam perpisahan kepada Baitullah..
Wahai Tuhanku yang Maha Kuasa Mengembalikan, kembalikanlah aku ke ka'bah ini dan berilah aku rizqi untuk mengulanginya berkali-kali....
Insya Allah tekad untuk kembali sangat besar dan target berikutnya adalah Madinah...
Wait me there, and i'll come Madinah..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar