Oktober 15, 2011

Rindu yang Berjarak


Belum juga habis musim panas, namun semilir musim dingin Madinah sudah mulai sepoi-sepoi. Hampir sama dengan tahun lalu saat semuanya terasa enggan beranjak bahkan hingga kini tempatku berpijak. Masih sama. Hanya kulihat pohon-pohon tamar itu yang lebat beberapa bulan yang lalu dan kini ia mendahuluiku berganti menjadi hanya sebuah pohon yang gersang.Ia sudah menuntaskannya dengan caranya sendiri.



Sedangkan aku masih disini dengan segala rasaku yang menderu-deru. Masih sama seperti dulu,tetap menanti agar engkaulah yang akan menyeka bulir ini.Aku ingin menuntaskannya segera, agar kelak ada yang merapihkan kerah kemejamu.Agar kelak ada yang membuatkan susu di pagi hari. Ah,,aku ingin menuntaskannya segera, rinduku yang selalu berjarak ini.


Jika musim dingin ini menghampiri kita, akan kutemani kau untuk melihat senjaku, senja terindah di langit Madinah. Sebentar saja, karena aku tidak ingin menuntaskannya di sini. Di sana saja di rumah cinta kita yang sesungguhnya..


_Madinah,17 -11-1432 H_
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush shoolihaat
Satu bulan setengah kembali ke tanah air..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar