Juni 15, 2011

Ketika Ia Pulang

Hari ini atau esok atau entah kapan ia akan berpamitan pada senja tempat pijakannya sekarang. Ia pun berpesan bahwa tetaplah baik-baik di sini karena pijakanku akan ada di sana. jangan khawatir kita masih di bumi yang sama, ungkapnya sambil menatap langit


Dan ia pun akan menyambut mentari di sana dengan suasananya yang berbeda. Melepaskan kerinduan demi kerinduan yang telah lama membuncah di hatinya. Pasti akan ada linangan di pelupuknya saat pijakan itu berada di tanah ia dilahirkan



Salamun 'alaik...
salamun 'alaik...
salamun 'alaik... 


Berkali kali ia ucapkan sambil menghirup segarnya angin-angin kota itu. Kini ia tepat di depan sebuah rumah sederhana. Tak mampu lagi ia membendung bulirnya.Ia terisak-isak. Ditatapnya dua orang di depannnya. Berlari ia sambil mencium kaki sang bunda.Dicium lama tangan sang bunda, masih terisak-isak


Bunda..
Bunda..
Bunda..


"Jika bunda tahu...banyak hal......" Katanya pada bunda
lalu diciumnya tangan sang ayahanda. Seperti biasa, sosok tegas itu selalu menguatkannya.   ia hanya tersenyum menahan rasa rindunya. Ia peluk erat ayahandanya


Ya..ia berada di tempat itu
Tempat yang membuatnya ingin kembali
Ia salami satu satu tempat kenangannya
Tempat ia mendengar kicauan burung, tempat ia mengucap salam pada sang fajar dan membersamai senja 
Matanya sembab dan...
ternyata semua sudah berbeda


Ia beranjak dari tempat itu, dan ia melewati sebuah pondok
Di sanalah ia pernah berazzam mampir meski hanya mengucap salam. Ia urungkan niatnya sambil melanjutkan perjalanan melepas kenangan


Ia berhenti pada sebuah masjid, tempat kenangannya juga. Ternyata hanya tempat ini yang tidak berubah sejak ia ditinggalkan dulu
Ditatapnya langit senja itu,dipelataran masjid
Bagaimana ia di sana, apakah baik-baik saja
Ah kembali rindu menyeruak akan pijakannya dahulu

Sudahlah biar kulepas rinduku di sini
inilah jalan pulangku sesungguhnya
Ia akan baik-baik, yakinnya.




Sebuah tulisan tentang seorang sosok yang akan merasakan indahnya bersama keluarga
Sosok itu adalah ...... 
aku...
kamu..
kita..


Madinah 13 Rajab 1432 H, @ afternoon 3 PM
Sedang berjuang untuk mendapatkan tiket pulang
InsyaALLAH Ramadhan aku akan meninggalkan pijakanku, di sini..
Dibayangkan saja dulu melalui tulisan ini, kelak aku pun merasakannya, bersamamu di rumah cinta kita :) * tabassum

1 komentar: