Mei 13, 2010

Puisi Jiwaku



Duhai diriku,

dengarlah petuah Ibnu al-Qayyim ini tentang cinta,

Cinta layaknya sebatang pohon di dalam hati

akarnya adalah ketundukan kepada Sang Kekasih

batangnya adalah pengenalan mendalam tentangNYA

rantingnya adalah perasaan takut kepadaNYA

daunnya adalah rasa malu kepadaNYA

buahnya adalah ketaatan

unsur penyiram atau pupuknya adalah ingat kepadaNYA

Jika satu elemen dari bagian-bagian itu hilang

maka kadar cinta akan berkurang

Duhai diriku,

Makhluk suci nan istimewa

Berdiri tegak diantara keras dan congkaknya dunia

meski kadang rapuh, lemah

Namun ada kelembutan dan ketenangan yang tak bisa dipungkiri

Ada ketulusan padanya yang tersimpan di dasar sanubari

Meski dengan kebiasaannya menumpahkan butir-butir bening

dan selalu memainkan kata hati dan jiwanya

Sungguh,

terpancar syahdu atas ke Maha Sempurnaan Rabbnya

Wahai diriku,

Berbahagialah, engkau dikaruniai cinta agar senantiasa bisa menebarkan kasihNYA

Bersabarlah akan ujian yang kerap mendera hingga batin terdalammu

Takjublah akan segala nikmatNYA yang tak berjeda

ketika di sana ada yang berputus asa dari rahmatNYA

Wahai diriku,

Di sini hanya sebentar, mampir bersenda gurau

Layaknya terpejam sesaat saja

Bukan di sini kaki kita berhenti, pijakan kita tertumpu

tapi di sana bersama para Nabi, syuhada dan orang-orang beriman

di tempat yang tidak ada percakapn yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa

hanya ada Salam terindah

Sungguh kenikmatan yang tidak bisa ditukar dengan dunia yang fana ini



Wallahu a'lam

Untuk jiwaku.. betapa banyaknya puisi dan kata yang engkau torehkan

kini BERSEMANGAAAAAAATLAH !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar