Agustus 23, 2009

Ruang Hati

Syair-syair indah itu terdengar lagi, meski sudah kurapihkan dalam ruang hatiku
entahlah...langsung tersibak kenangan itu
yang menggugah jiwaku
melenakan hatiku,tapi bukan terlena meratapi
Sejenak mata hati pikiran tertuju pada harapan-harapan silam
luka perih mengiris
aku menangis
meski tanpa air mata karena air mata ini rasanya sudah kering
rasa sesak menghiggapi
ku terdiam dalam harapan yang tinggi padaMu
tetap berharap dan berharap
menanti dan menanti
Entah sampai kapan,ku tak tahu
karena aku bukanlah Sang Sutradara
aku hanyalah pelakon itu
memainkan semua skenario kehidupan ini
tapi disini sang pelakon tetap menanti
menanti harapan indah itu untukku ..


(1st Ramadhan 1430 @ Masjid At Tin, TMII )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar