Agustus 14, 2009

Menunggu Bulan Penuh Maghfiroh


Tak terasa menghitung hari jelang kedatangannya. Sangat kunantikan.Tahun ini ingin kujadikan spesial sangaaattt spesial. Tahun 2009 menjadi tahun penuh perjuangan untukku.penuh perubahan yang tak disangka-sangka. Semua karena ALLAH. Sejenak flasback setahun yang lalu kala Ia menghampiri kita semua. Saat itu pun begitu spesial, bahkan tak akan terbayarkan dengan apapun. Bisa merasakan bulan rajab, sya'ban, ramadhan bahkan sampai hari nan fitri di kota suci, Mekkah. Kota yang telah dijanjikan oleh Allah dalam surat Al Balad. Tak pernah terpikirkan sebelumnya akan melalui hari-hari penuh maghfiroh itu di sana.. Subhanallah..


Ramadhan di Mekkah, Subhanallah..tak ada kata lagi yang bisa kutuiliskan untuk mengeksprseikan jiwa yang bahagia itu. Kala berbondong jutaan umat islam menuju masjidil haram, berdesak-desakan untuk tarawih,tawaf dan sa'i. Alhamdulillah Ya ALLAH aku menjadi bagian dari mereka yang menunaikan kewajibanku. Meskipun memang tidak tiap hari bisa merasakan indahnya shalat di rumahMu, karena tugas sebagai perawat memang yang utama saat itu. Terbentur dengan jadwal dinas yang cukup padat. Namun semua kusyukuri ya Rabb atas karunia indahmu. Masih membekas dalam ingatan saat sepertiga malam, aku mempersiapkan diri untuk umroh. Umroh pertama di bulan ramadhan. Semua terfasilitasi dari Ministry of Health Mekkah, yang mengantarkan kami menuju masjid ta'im untuk shalat dan berniat umroh. Selanjutnya menuju Masjidil Haram. Alhamdulillah...

Sangat padat,jutaan umat islam melebur menjadi satu. Semua bersimpuh, berlomba-lomba meraih ampunanMu ya Rabb. Saat kaki memijakkan pintu shafa marwah, diriku sudah mulai terjepit diantara jutaan manusia. Saat tawaf pun begitu, "nyempil" diantara manusia. Namun semua jama'ah terlihat tenang dan khusyu' tak memperdulikan padatnya umat manusia memutari baitullah. Mungkin inilah berkahMu ya Rabb.

Dia pun berlalu, namun berlalu dengan sangat indah, tidak sia-sia.Alhamdulillah banyak target terpenuhi di Ramadhan tahun lalu. Dan hari nan fitri pun menghampiri. Sangat sedih karena tidak mendapat ijin untuk shalat di Masjidil haram, karena saat itu kebagian shift pagi di mustasyfa. Merasakan lebaran bersama pasien-pasien kecilku, dokter dan perawat. Ini juga sudah nikmat yang luar biasa. Berbagi bersama mereka yang berbeda bangsa. Bertukar cerita dan tentunya makanan khas idul fitri tak terlewatkan. Sangat berkesan saat setelah dinas pagi, pulang ke sakan dan Alhamdulillah di flat Indonesia telah tersedia semua makanan khas lebaran. Mulai dari ketupat, opor ayam,rendang, krupuk, kue2..Ehm... "Maka nikmatNya yang manakah yang engkau dustakan".. Subhanallah.. Kebersamaan di negeri orang, sungguh indah.

Tahun pun berganti, dan Ia akan menghampiriku lagi. Ya Rabb sampaikanlah aku dengan RamadhanMu yang akan menghitung hari ini. Jangan jadikan ia berlalu dengan sia-sia. Azzampun sudah dikuatkan. Bertekad dan bertekad. Tak ingin kulewatkan setiap waktu untuk bersimpuh di hadapanMu.Inilah kesempatanku, inilah moment itu. Ku sangat menantikan Ya ALLAH. Mungkin ini yang terakhir untukku. Satu hal, ku takkan biarkan ia menjadi sia-sia.Karena di dalamnya, kan ku panjatkan harapan dan doa terbaik untuknya, dan untuk umat Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar