Ayahku mereka mengatakan, engkau penjahat
Pada kenyataannya engkau bukannlah penjahat
Ayahku ! Mengapa mereka menghalangiku darimu
Mereka memenjarakannmu tanpa sempat menciumku sama sekali
Engkaupun tak sempat mengusap airmata ibuku
Ibuku ! Aku melihat airmata di kedua matamu tiap pagi
Tidakkah Palestina berhak melakukan pengorbanan ?
Engkau menjadikanku berbicara pada matahari tiap pagi
Ibuku ! Apakah aku dapat melihat kembali ayahku ?
Ataukah Ia wafat tanpa aku dapat melihatnya sampai hari kiamat ?
Atau Ia akan mengusap airmata ibuku yang bercucuran tiap fajar tiba ?
Ayahku ! Dimana engkau ayahku?
Aah betapa terjajahnya masa kecilku
Aah betapa terjajahnya masa kecilku
Aku bunga Palestina
No KTPku 70000
Aku belum sempat mencium ayahku sejak mentari terbit
Hari raya datang sampai hari raya berikutnya
Bayi demi bayi telah lahir
Syahid demi syahid berguguran
Sedangkan ayahku terkurung dalam teralis besi
Di belakang penjara hina yang tak pantas dihuni manusia
Kapankah datangnya hari pembalasan
Kapankah saatnya terali besi itu patah
Untuk wahai kalian
orang-orang yang mencium anak-anak kalian tiap pagi
Untuk wahai kalian
orang-orang yang mencium anak-anak kalian tiap pagi
Janji-janji kalian banyak dan permainan kalian banyak sekali
Malulah kalian
Malulah kalian
Malulah kalian
Ayahku terkurung dalam terali besi
Aku ingin (berjumpa) ayahku
Aku ingin (berjumpa) ayahku
Aku ingin (berjumpa) ayahku
Pada kenyataannya engkau bukannlah penjahat
Ayahku ! Mengapa mereka menghalangiku darimu
Mereka memenjarakannmu tanpa sempat menciumku sama sekali
Engkaupun tak sempat mengusap airmata ibuku
Ibuku ! Aku melihat airmata di kedua matamu tiap pagi
Tidakkah Palestina berhak melakukan pengorbanan ?
Engkau menjadikanku berbicara pada matahari tiap pagi
Ibuku ! Apakah aku dapat melihat kembali ayahku ?
Ataukah Ia wafat tanpa aku dapat melihatnya sampai hari kiamat ?
Atau Ia akan mengusap airmata ibuku yang bercucuran tiap fajar tiba ?
Ayahku ! Dimana engkau ayahku?
Aah betapa terjajahnya masa kecilku
Aah betapa terjajahnya masa kecilku
Aku bunga Palestina
No KTPku 70000
Aku belum sempat mencium ayahku sejak mentari terbit
Hari raya datang sampai hari raya berikutnya
Bayi demi bayi telah lahir
Syahid demi syahid berguguran
Sedangkan ayahku terkurung dalam teralis besi
Di belakang penjara hina yang tak pantas dihuni manusia
Kapankah datangnya hari pembalasan
Kapankah saatnya terali besi itu patah
Untuk wahai kalian
orang-orang yang mencium anak-anak kalian tiap pagi
Untuk wahai kalian
orang-orang yang mencium anak-anak kalian tiap pagi
Janji-janji kalian banyak dan permainan kalian banyak sekali
Malulah kalian
Malulah kalian
Malulah kalian
Ayahku terkurung dalam terali besi
Aku ingin (berjumpa) ayahku
Aku ingin (berjumpa) ayahku
Aku ingin (berjumpa) ayahku
* Surat-surat Cinta,Fariq Gasim
Masih adakah Palestina di hati kita ?
Sungguh tangisan itu akan terus terdengar
Jikalau engkau tak mampu memberikan harta jiwa atau ragamu
selipkanlah doa tulusmu dalam setiap shalat dan sujudmu
Namun jika engkau mampu menggunakan senjata mengapa harus menggunakan batu kerikil...
Sungguh tangisan itu akan terus terdengar
Jikalau engkau tak mampu memberikan harta jiwa atau ragamu
selipkanlah doa tulusmu dalam setiap shalat dan sujudmu
Namun jika engkau mampu menggunakan senjata mengapa harus menggunakan batu kerikil...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar