Pernah,bersua dalam masa sangat singkat
di antara ilalang padang rumput, berderu penuh debu
terpancar kilaunya sang surya merasuki jiwa
tersungging senyum-senyum camar bersahut-sahutan
Pernah, beriring dalam bait dan larik kita
di antara tumpukan puisi-puisiku,puisi-puisimu
hanya satu-satunya yang tertinggal dan tak akan lapuk terganti zaman
selalu terjaga di kedalaman hati
pernah, terpaan langit senja mengantar kita
dalam balutan cintaNYA, lantunan yang bukan syairku, bukan puisimu
Mengalun dari pita suaramu yang syahdu
Bacakan sekali lagi
Bacakan sekali lagi, meski ini hanya harapan terdalamku
Akankah, Engkau bacakan sekali lagi ?
Pernah, beradu kata dalam candaan
diantara semilirnya angin-angin fajar hingga senja
ini bait-baitmu, dari pena tulusmu terukir di kamar sejarahmu
ini bait-baitmu, terucap dengan malu-malu
Bacakan sekali lagi
Bacakan sekali lagi, untuk di sini yang selalu menanti untaian indah
Semoga di taman surgaNYA, harapku
di antara ilalang padang rumput, berderu penuh debu
terpancar kilaunya sang surya merasuki jiwa
tersungging senyum-senyum camar bersahut-sahutan
Pernah, beriring dalam bait dan larik kita
di antara tumpukan puisi-puisiku,puisi-puisimu
hanya satu-satunya yang tertinggal dan tak akan lapuk terganti zaman
selalu terjaga di kedalaman hati
pernah, terpaan langit senja mengantar kita
dalam balutan cintaNYA, lantunan yang bukan syairku, bukan puisimu
Mengalun dari pita suaramu yang syahdu
Bacakan sekali lagi
Bacakan sekali lagi, meski ini hanya harapan terdalamku
Akankah, Engkau bacakan sekali lagi ?
Pernah, beradu kata dalam candaan
diantara semilirnya angin-angin fajar hingga senja
ini bait-baitmu, dari pena tulusmu terukir di kamar sejarahmu
ini bait-baitmu, terucap dengan malu-malu
Bacakan sekali lagi
Bacakan sekali lagi, untuk di sini yang selalu menanti untaian indah
Semoga di taman surgaNYA, harapku
Bacakan sekali lagi,pintaku kepadamu !!
24 Safar 1431
Tidak ada komentar:
Posting Komentar