Sungguh,,saya takjub setiap kali membuka lembar demi lembar sejarah. Yaitu Siroh Nabiyullah Rasulullah SAW. Sebuah Maha Karya dari para ulama yang menggambarkan energi ruhiya yang dahsyat dari setiap jejak-jejak Rasulullah SAW. Meskipun tebalnya hingga 600an lembar lebih, rasa haus akan lautan kata demi kata itu sungguh melegakan.
Dalam Al Quran pun dipenuhi dengan kisah-kisah yang penafsirannya dilakukan Rasulullah untuk membangkitkan ruhul jihad para sahabat,
" Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi mereka yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman" (QS Yusuf :111)
" Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu,ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu ; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman " (QS. Hud : 120)
Membuka kembali lembaran-lembaran jihad perjuangan Rasulullah dan para sahabat dalam heroisme perang badar menguak akan semangat mereka untuk menegakkan Ad Dien ini..
Duhai para penyeru, jika dirimu kembali terjatuh layaklah berkaca pada mereka betapa heroiknya mereka di perang badar akan sebuah pengorbanan.
Rasulullah SAW bersabda kepada kaum muslimin pada perang badar,
" Songsonglah surga yang luasnya seperti semua langit dan bumi ! Demi Zat Yang Jiwa Muhammad dalam genggamanNYA, tidak seorangpun yang hari ini berperang dengan sabar dan mengharap ridha ALLAH, ia maju dan tidak mundur, kecuali ALLAH akan memasukkannya ke dalam surga." Selanjutnya, Umair bin al-Himan berkata, " Bakh...bakh !" Rasulullah SAW bertanya, "Apa yang membuatmu mengucapkan bakh..bakh..?" Ia menjawab, " Tidak ada ya Rasulullah selain harapan agar aku menjadi salah seorang penghuninya." Ia lalu mengambil beberapa kurma dari tangkainya dan memakan beberapa buah. Ia berkata, Jika aku tetap hidup hingga selesai memakan kurma-kurmaku ini, sungguh itu kehidupan yang sangat lama. " Ia lalu membuang kurma yang dibawanya itu dan langsung bertempur menyerang mereka hingga ia terbunuh (HR. Muslim).
Beliaupun pernah ditanya oleh Auf bin al-Harist, "Apa yang membuat ALLAH menertawakan hambaNYA?" Ia menjawab, " Saat menghadapi lawan, hamba tersebut memasukkan tangannya lalu mencopot baju besi yang dikenakannya dan dibuangnya. Ia lalu mencabut pedangnya dan bertempur menghadapi kaum itu hingga ia sendiri terbunuh (Misykatul-Mashabih, II/331).
Pada saat pasukan sudah mulai bergerak, Al-Aswad bin Abdil Al-Makhzumi berkata ketika sudah, berada di dekat sebuah danau, " Aku berjanji kepada Tuhan bahwa aku akan meminum air danau mereka itu atau merusaknya atau aku sendiri mati sebelum mencapai tujuan itu. Ia terus mendekat, lalu Hamzah bin Abdul Muthalib menghadapinya dan menyerangnya serta mematahkan kakinya. Al-Aswad terus merangkak hingga sampai ke danau. Dengan sebelah kakinya yang masih utuh, ia merusak danau itu dan meminum airnya, sementara Hamzah mengikutinya dan membunuhnya di danau itu.
Setelah itu,satu sama lain mendekat dan Utbah, Syaibah dan Al-Walid menantang duel. Tiga orang anshar keluar menghadapi mereka, dua diantaranya masih muda, Mu'adz, Muawwidz dan Auf dari kabilah Bani Afra'. Ada yang mengatakan bahwa yang ketiga adalah Abdullah bin Rawahah. Rasulullah SAW malu jika yang memulai perang dari kalangan Anshar. Beliau ingin agar serangan pertama itu dari anak-anak paman dan kaum beliau sendiri. Akhirnya beliau memerintahkan agar mereka kembali ke barisan mereka dan mengatakan hal yang baik kepada mereka. Seorang penyeru dari Quraisy bangkit dan berteriak, " Keluarkan orang-orang yang sebanding dengan kami dari kaum kami!" Belia bersabda, " Hai Bani Hasyim, berdirilah ! Selanjutnya, bertempurlah melawan mereka dengan hak kalian di mana ALLAH mengutus Nabi kalian saat orang-orang batil mereka datang untuk memadamkan cahaya ALLAH ! "
Bangkitlah Ali, Hamzah, dan Ubaidah bin Al Harits bin Muthalib dan berjalan menyongsong mereka. Saat itu, Ali mengenakan kain wol berawarna putih. Utbah berkata kepada anaknya, " Hadapi dia hai Walid !" Ia pun bangkit dan Ali membunuhnya. Utbah pun bangkit dan Hamzah menghabisinya. Akhirnya, Syaibah bangkit dan Ubaidillah menghadapinya. Syaibah menebaskan pedang ke arahnya hingga hingga betisnya terputus. Dengan serentak, Ali dan Hamzah maju dan membunuhnya serta menggotong Ubaidillah ke dalam barisan.
Saat itu turunlah Ayat ALLAH,
" Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka" (QS Al Hajj :19).
Dalam peperangan yang dahsyat ini pun Rasulullah tak henti-hentinya berdoa memohon kemenangan kepada ALLAH SWT seperti yang telah dijanjikanNYA.
Beliau bersabda,
"YA ALLAH, penuhilah bagiku apa yang Engkau janjikan kepadaku. YA ALLAH , sesungguhnya aku mengingatkanMU akan sumpah dan janjiMU."
Saat pertempuran semakin berkobar dan akhirnya mencapai puncak, beliau bersabda lagi,
"YA ALLAH, jika pasukan ini hancur pada hari ini, tentu Engkau tidak akan disembah lagi, kecuali jika memang Engkau menghendaki untuk tidak disembah untuk selamanya setelah ini."
Begitu mendalamnya doa yang beliau sampaikan kepada ALLAH, hingga tanpa disadari mantel beliau jatuh dari pundaknya. Maka Abu Bakar memungutnya lalu mengembalikan ke pundak beliau, seraya berkata, "Cukuplah bagi engkau wahai Muhammad untuk terus menerus memohon kepada Rabb Engkau ."
Lalu ALLAH mewahyukan kepada para malaikat,
" Sesungguhnya Aku bersama kalian, maka teguhkanlah(pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir"
(QS Al Anfal :12)
Lalu ALLAH mewahyukan kepada Rasulullah SAW ,
" Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kalian dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut " (QS. Al Anfal:9).
Subhanallah ..
Mungkin hanya sedikit yang tertulis tentang betapa heroiknya perang badar di blog ini. Tapi berharap ini adalah kucuran angin segar untuk kita para penyeru, agar tetap bertahan di Jalan ini yang kian hari semakin terjal..
Wallahu A'lam
* Al Manhaj Al Haraki lis-Siratin Nabawiyah, Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban
Dalam Al Quran pun dipenuhi dengan kisah-kisah yang penafsirannya dilakukan Rasulullah untuk membangkitkan ruhul jihad para sahabat,
" Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi mereka yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman" (QS Yusuf :111)
" Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu,ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu ; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman " (QS. Hud : 120)
Membuka kembali lembaran-lembaran jihad perjuangan Rasulullah dan para sahabat dalam heroisme perang badar menguak akan semangat mereka untuk menegakkan Ad Dien ini..
Duhai para penyeru, jika dirimu kembali terjatuh layaklah berkaca pada mereka betapa heroiknya mereka di perang badar akan sebuah pengorbanan.
Rasulullah SAW bersabda kepada kaum muslimin pada perang badar,
" Songsonglah surga yang luasnya seperti semua langit dan bumi ! Demi Zat Yang Jiwa Muhammad dalam genggamanNYA, tidak seorangpun yang hari ini berperang dengan sabar dan mengharap ridha ALLAH, ia maju dan tidak mundur, kecuali ALLAH akan memasukkannya ke dalam surga." Selanjutnya, Umair bin al-Himan berkata, " Bakh...bakh !" Rasulullah SAW bertanya, "Apa yang membuatmu mengucapkan bakh..bakh..?" Ia menjawab, " Tidak ada ya Rasulullah selain harapan agar aku menjadi salah seorang penghuninya." Ia lalu mengambil beberapa kurma dari tangkainya dan memakan beberapa buah. Ia berkata, Jika aku tetap hidup hingga selesai memakan kurma-kurmaku ini, sungguh itu kehidupan yang sangat lama. " Ia lalu membuang kurma yang dibawanya itu dan langsung bertempur menyerang mereka hingga ia terbunuh (HR. Muslim).
Beliaupun pernah ditanya oleh Auf bin al-Harist, "Apa yang membuat ALLAH menertawakan hambaNYA?" Ia menjawab, " Saat menghadapi lawan, hamba tersebut memasukkan tangannya lalu mencopot baju besi yang dikenakannya dan dibuangnya. Ia lalu mencabut pedangnya dan bertempur menghadapi kaum itu hingga ia sendiri terbunuh (Misykatul-Mashabih, II/331).
Pada saat pasukan sudah mulai bergerak, Al-Aswad bin Abdil Al-Makhzumi berkata ketika sudah, berada di dekat sebuah danau, " Aku berjanji kepada Tuhan bahwa aku akan meminum air danau mereka itu atau merusaknya atau aku sendiri mati sebelum mencapai tujuan itu. Ia terus mendekat, lalu Hamzah bin Abdul Muthalib menghadapinya dan menyerangnya serta mematahkan kakinya. Al-Aswad terus merangkak hingga sampai ke danau. Dengan sebelah kakinya yang masih utuh, ia merusak danau itu dan meminum airnya, sementara Hamzah mengikutinya dan membunuhnya di danau itu.
Setelah itu,satu sama lain mendekat dan Utbah, Syaibah dan Al-Walid menantang duel. Tiga orang anshar keluar menghadapi mereka, dua diantaranya masih muda, Mu'adz, Muawwidz dan Auf dari kabilah Bani Afra'. Ada yang mengatakan bahwa yang ketiga adalah Abdullah bin Rawahah. Rasulullah SAW malu jika yang memulai perang dari kalangan Anshar. Beliau ingin agar serangan pertama itu dari anak-anak paman dan kaum beliau sendiri. Akhirnya beliau memerintahkan agar mereka kembali ke barisan mereka dan mengatakan hal yang baik kepada mereka. Seorang penyeru dari Quraisy bangkit dan berteriak, " Keluarkan orang-orang yang sebanding dengan kami dari kaum kami!" Belia bersabda, " Hai Bani Hasyim, berdirilah ! Selanjutnya, bertempurlah melawan mereka dengan hak kalian di mana ALLAH mengutus Nabi kalian saat orang-orang batil mereka datang untuk memadamkan cahaya ALLAH ! "
Bangkitlah Ali, Hamzah, dan Ubaidah bin Al Harits bin Muthalib dan berjalan menyongsong mereka. Saat itu, Ali mengenakan kain wol berawarna putih. Utbah berkata kepada anaknya, " Hadapi dia hai Walid !" Ia pun bangkit dan Ali membunuhnya. Utbah pun bangkit dan Hamzah menghabisinya. Akhirnya, Syaibah bangkit dan Ubaidillah menghadapinya. Syaibah menebaskan pedang ke arahnya hingga hingga betisnya terputus. Dengan serentak, Ali dan Hamzah maju dan membunuhnya serta menggotong Ubaidillah ke dalam barisan.
Saat itu turunlah Ayat ALLAH,
" Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka" (QS Al Hajj :19).
Dalam peperangan yang dahsyat ini pun Rasulullah tak henti-hentinya berdoa memohon kemenangan kepada ALLAH SWT seperti yang telah dijanjikanNYA.
Beliau bersabda,
"YA ALLAH, penuhilah bagiku apa yang Engkau janjikan kepadaku. YA ALLAH , sesungguhnya aku mengingatkanMU akan sumpah dan janjiMU."
Saat pertempuran semakin berkobar dan akhirnya mencapai puncak, beliau bersabda lagi,
"YA ALLAH, jika pasukan ini hancur pada hari ini, tentu Engkau tidak akan disembah lagi, kecuali jika memang Engkau menghendaki untuk tidak disembah untuk selamanya setelah ini."
Begitu mendalamnya doa yang beliau sampaikan kepada ALLAH, hingga tanpa disadari mantel beliau jatuh dari pundaknya. Maka Abu Bakar memungutnya lalu mengembalikan ke pundak beliau, seraya berkata, "Cukuplah bagi engkau wahai Muhammad untuk terus menerus memohon kepada Rabb Engkau ."
Lalu ALLAH mewahyukan kepada para malaikat,
" Sesungguhnya Aku bersama kalian, maka teguhkanlah(pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir"
(QS Al Anfal :12)
Lalu ALLAH mewahyukan kepada Rasulullah SAW ,
" Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kalian dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut " (QS. Al Anfal:9).
Subhanallah ..
Mungkin hanya sedikit yang tertulis tentang betapa heroiknya perang badar di blog ini. Tapi berharap ini adalah kucuran angin segar untuk kita para penyeru, agar tetap bertahan di Jalan ini yang kian hari semakin terjal..
Wallahu A'lam
* Al Manhaj Al Haraki lis-Siratin Nabawiyah, Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban
@ 3.30 pm,Laa Tahzan,,Ukhty ......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar