Alhamdulillah, malam ini bisa merasakan rihlah. Terutama di Madinah ini. Berada di antara jabal-jabal yang menjulang. Di bawah naungan langit malam yang bintangnya benderang seolah-olah bisa dipetik. Subhanallah. Tak henti-hentinya diri menatap gugusan indah itu sambil melantunkan dzikrullah.
Hening... hanya ada suara semilir angin malam Madinah yang bersahabat. Kulihat sekeliling, rasanya in the middle of no where. Hanya ada kata takjub, begitupun teman-teman merasakan hal yang sama. Betul-betul tempat yang tepat untuk bertafakkur. Bermuhasabahlah kawan ! Lihatlah betapa kokohnya langit itu, tanpa tiang. Dengan bintang-bintangnya yang sangat banyak. Apa jadinya jika bintang itu satu persatu jatuh dan menimpa kita. Ibarat bom bardir gugusan bintang.
Palingkan kembali wajah, tepat di depanmu, di sebelah kanan-kirimu dan belakangmu. Gunung-gunung mengelilingi. Apa yang terbayang ?
Pada hari ketika langit benar-benar bergoncang, dan gunung benar-benar berjalan. Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, (yaitu) orang-orang yang bermain-main dalam kebathilan (QS. 52:9-12)
"Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka..." (QS, 21:31).
"Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?" (QS, 78:6-7)
Subhanallah.. Malam ini, merasakan semua bertasbih kepadanya yang ada di langit dan bumi.
karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah (QS 4:170)
Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi (QS 62:1)
Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak, dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan), dan tidak ada seorang teman akrabpun menanyakan temannya (QS. 70:8-10)
Wallahu a'lam
@ Jabal Baidho, 22 Dhulqa'dah 1431
Di bawah naungan langit Madinah, Area Jabal Magnet
Masya Allah,..^_^
BalasHapus