Duhai Ayah, dengarkan puisi cintaku yang tergores di tanah para nabi, yang jaraknya ribuan mil dari rumah surga keluarga kita. Apakabarta' ? Semoga ALLAH selalu melimpahkan kesehatan untuk ayah.
Ayah, sejenak ingin berpuisi untukmu di hari nan bahagia ini, meski hanya bait-bait sederhana.
Mungkin Ayah masih ingat. Begitupun denganku masih sangat basah ingatanku saat airmukamu bersimbah, terisak-isak.. Sungguh, kali pertama ku melihat peristiwa itu.Saat jiwa-jiwaku terlerai, saat pijakanku goyah, hingga aku tak mampu menatap wajah kesedihan mendalammu. Namun hangatnya kasih dan tuturmu, melegakan batinku
Ayahku, sungguh aku hanya ingin mengukir senyum di wajahmu yang kini penuh guratan, tapi penuh kekuatan, karena fisik dan jiwamu tak pernah lelah. Ayah, pernah ada hari-hari di mana kau tetap terjaga untukku. Itulah kasih sayangmu, yang selalu menenangkanku, tak akan ada habisnya.
Kini, sudah sangat senja usiamu, rasanya belum ada yang pantas kupersembahkan. Bakti ku pun belum menentramkanmu. Hari ini berkurang lagi jatah usiamu di dunia ini. Lautan doa selalu tertutur di dalam sujud panjangku, dalam setiap do'a-do'a malamku. Semoga keberkahan selalu menaungi sisa usiamu dan ridho ALLAH akan selalu menjagamu.
Airmata ini tak mampu lagi terbendung saat jemariku menuliskan untaian kata-kata untukmu. Entah kata-kata apa yang yang tepat untuk menyampaikan isi hatiku, anakmu.
ALLAHU RABBI, iman dan islam ada dalam dirinya, kuatkan dan istiqomahkan di hatinya. Karuniakan nikmat sehat untuknya.Jagalah ia, penuhilah hatinya dengan cinta hanya kepadaMU. Kumpulkanlah kami bersama di jannahMU.
Ayah, sejenak ingin berpuisi untukmu di hari nan bahagia ini, meski hanya bait-bait sederhana.
Mungkin Ayah masih ingat. Begitupun denganku masih sangat basah ingatanku saat airmukamu bersimbah, terisak-isak.. Sungguh, kali pertama ku melihat peristiwa itu.Saat jiwa-jiwaku terlerai, saat pijakanku goyah, hingga aku tak mampu menatap wajah kesedihan mendalammu. Namun hangatnya kasih dan tuturmu, melegakan batinku
Ayahku, sungguh aku hanya ingin mengukir senyum di wajahmu yang kini penuh guratan, tapi penuh kekuatan, karena fisik dan jiwamu tak pernah lelah. Ayah, pernah ada hari-hari di mana kau tetap terjaga untukku. Itulah kasih sayangmu, yang selalu menenangkanku, tak akan ada habisnya.
Kini, sudah sangat senja usiamu, rasanya belum ada yang pantas kupersembahkan. Bakti ku pun belum menentramkanmu. Hari ini berkurang lagi jatah usiamu di dunia ini. Lautan doa selalu tertutur di dalam sujud panjangku, dalam setiap do'a-do'a malamku. Semoga keberkahan selalu menaungi sisa usiamu dan ridho ALLAH akan selalu menjagamu.
Airmata ini tak mampu lagi terbendung saat jemariku menuliskan untaian kata-kata untukmu. Entah kata-kata apa yang yang tepat untuk menyampaikan isi hatiku, anakmu.
ALLAHU RABBI, iman dan islam ada dalam dirinya, kuatkan dan istiqomahkan di hatinya. Karuniakan nikmat sehat untuknya.Jagalah ia, penuhilah hatinya dengan cinta hanya kepadaMU. Kumpulkanlah kami bersama di jannahMU.
Selamat Hari Lahir Ayahku tersayang, 25 Maret 2010
Qta' Ayah Number ONE in the World ^_^
-Madinah,10 Rabiul Tsani1431-
Qta' Ayah Number ONE in the World ^_^
-Madinah,10 Rabiul Tsani1431-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar