Rasa ini hadir kembali. Rasa yang paling indah memang ! Kerap saja datang tanpa meminta. Namun merampas posisi semua rasa yang ada dalam jiwa. Seolah-olah ia ingin dinomorsatukan. Kini ia berada di atas angin sana. Penuh awan-awan cinta yang ia bawa, hingga aku menunjuk satu awan yang menempati ruangku, karena ia telah mengalir dalam jiwa, saat ia melepasku di waktu fajar itu. Aku rindu..aku rindu... rindu dari fajar hingga senja..rindu pokoknya rindu..Sekedar menyampaikan rasa,meski tanpa melihat wajah bercahaya itu. Cukup..hanya itu ! Beriring kata,, "tengoklah aku sewaktu-waktu", meski sekedar mengucap salam. Tak perlu aku tahu bahwa kau juga rindu.Karena ternyata kita sudah terbiasa menghalau rasa rindu, katamu dulu.
Madinah.. aku harus pulang dan bergegas
bukan semata-mata melepas rasa rindu
namun meretas kembali serpihan-serpihan yang berserakan
yang kutinggalkan dulu
Ya..aku harus pulang dengan membawa cerita cintamu, Madinah
@Sakan mustasyfa an nisaa wal wilaadah wal athfaal, Madinah
15 Syawal 1431 H
*Syawal-Dzulqo'dah-Dzulhijjah-Muharram-Safar-Rabi'ul Awal
(untuk Bapak dan bunda tungguka nah...Menghitung bulan, pulang ke Indonesia..Ternyata masih lama..rinduma...hikz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar