Maret 26, 2010

Met Hari Lahir Ayah


Duhai Ayah, dengarkan puisi cintaku yang tergores di tanah para nabi, yang jaraknya ribuan mil dari rumah surga keluarga kita. Apakabarta' ? Semoga ALLAH selalu melimpahkan kesehatan untuk ayah.

Ayah, sejenak ingin berpuisi untukmu di hari nan bahagia ini, meski hanya bait-bait sederhana.

Mungkin Ayah masih ingat. Begitupun denganku masih sangat basah ingatanku saat airmukamu bersimbah, terisak-isak.. Sungguh, kali pertama ku melihat peristiwa itu.Saat jiwa-jiwaku terlerai, saat pijakanku goyah, hingga aku tak mampu menatap wajah kesedihan mendalammu. Namun hangatnya kasih dan tuturmu, melegakan batinku

Ayahku, sungguh aku hanya ingin mengukir senyum di wajahmu yang kini penuh guratan, tapi penuh kekuatan, karena fisik dan jiwamu tak pernah lelah. Ayah, pernah ada hari-hari di mana kau tetap terjaga untukku. Itulah kasih sayangmu, yang selalu menenangkanku, tak akan ada habisnya.

Kini, sudah sangat senja usiamu, rasanya belum ada yang pantas kupersembahkan. Bakti ku pun belum menentramkanmu. Hari ini berkurang lagi jatah usiamu di dunia ini. Lautan doa selalu tertutur di dalam sujud panjangku, dalam setiap do'a-do'a malamku. Semoga keberkahan selalu menaungi sisa usiamu dan ridho ALLAH akan selalu menjagamu.

Airmata ini tak mampu lagi terbendung saat jemariku menuliskan untaian kata-kata untukmu. Entah kata-kata apa yang yang tepat untuk menyampaikan isi hatiku, anakmu.


ALLAHU RABBI, iman dan islam ada dalam dirinya, kuatkan dan istiqomahkan di hatinya. Karuniakan nikmat sehat untuknya.Jagalah ia, penuhilah hatinya dengan cinta hanya kepadaMU. Kumpulkanlah kami bersama di jannahMU.


Selamat Hari Lahir Ayahku tersayang, 25 Maret 2010
Qta' Ayah Number ONE in the World ^_^

-Madinah,10 Rabiul Tsani1431-

Maret 23, 2010

Seputih Awan Madinah

Seputih awan Madinah

Awan putih dari hari ke hari, kumenatap jauh di langit putihnya

Sejauh daya pandangku, semakin menatapnya. Makin jauh makin samar-samar

Hanya dentingan alarm satu-satu dan murottal di ujung pendengarannnya, mengisi kesunyian di kamar sejarah barunya

Sendiri, sendu dan pilu kembali menampar

Menunggu yang tak berkesudahan,memang nikmat

Namun lagi-lagi jiwa berkata semaunya jiwa

Ishbir..ishbir..ishbir...

Seputih awan Madinah

Setulus rasa ini dalam penantian



@1.24 pm, Sakan MMCH, Madinah
di kamar baruku yang kelak akan menjadi sejarah saat kutinggalkan nanti
sambil menatap layar " hati-hati yang berjatuhan di YM... "
Still Waiting ..



1st DUTY

First duty di Madinah Maternity and Children Hospital. Mereka menyebutnya Mustasyfa Al Madinah Annisaa wal wiladah wal athfal. Tidak jauh berbeda dengan RS ku yang dulu di Mekkah, Hanya saja RS yang sekarang adalah salah satu yang terbesar di Saudi Arabia. RS ini juga sebagai pusat pendidikan dan penelitian.

Kaki ini pun perlahan-lahan melangkah, step by step memasuki ruangan baru. Intermediate Minimal Care Unit (IMCU), PICU (Pediatric Intensive Care Unit). Degup jantung tak terelakkan, namun kali ini ia bisa diajak kompromi. Hingga akhirnya mengalir mengikuti irama khasnya. Alhamdulillah bisa beradaptasi dengan para staf perawat dan dokter. Jadi culture shock pun bisa diantisipasi.

Di ward ku ini ada 10 Bed, semua pasiennya critical ill.Beberapa menggunakan mesin napas atau ventilator, ada juga menggunakan trakeostomy. Semuanya masih anak-anak, usia 1 -4 tahun. Empati pun menghampiriku, rasa gak tega semakin menggelayuti. Hingga air mukaku sempat membasahi floor. Untung nda' ada yang liat hehee...

Berjuang, beramal ! Kata-kata ini yang harus terus ku azzamkan. Meresapinya hingga ke dalam diri, agar semuanyanya sinkron. Hati/jiwa, akal/fikir dan tindakan nyata. Manakala ada yang tidak sinkron karena hatinya "nyangkut" di suatu tempat, pasti kerjaan jadi nda beres..hehe.. Karena kadang sementara kerja ada saja terlintas, misalnya rindu pulang. Kalo dah begini, bisa sembab terus dipelupuk.

Hari ini, hari selasa off duty setelah 6 hari kerja. Alhamdulillah masih bisa mengupdate rumah pribadi, meski hanya sekedar curhatan. Kedepan mungkin akan jarang mengupdatemu, akan jarang juga merapihkanmu. Maafkan aku ya blogku. Akan sedikit yang tergores, mungkin tak akan ada lagi puisi-puisi yang tergubah, dan kamu pun akan semakin tak berwarna lagi..huhuhu... Tapi aku janji akan membawa segudang cerita cinta di Madinah. Aku akan menuliskannya untukmu..Insya ALLAH !


ALLAHU Rabbi jadikanlah semua ini sebagai ladang amalku, yang kelak menjadi penolongku di yaumul akhir nanti

ALLAHU Rabbi, sesungguhnya jalan ini berat, sangat berat menempuhnya dan harus berpisah dengan orang-orang terkasih, namun jangan pernah lemahkan aku dengan kelemahamku sendiri

ALLAHU Rabbi, tiada lain yang aku harapkan selain rahmatMu, ridhaMU. Semua semata-mata ingin mengharap cinta suciMU dan hal yang terindah adalah berkumpul bersama dengan orang-orang shaleh-ah menunggu perjumpaan denganMU


Sakan MMCH,Madinah 7 Rabiul Tsani 1431,

Maret 14, 2010

14 Maret 2010


Pernah tergores dari jemari ini tentang amnesia sejenak

Hanya tentangku yang ingin menghilangkan beberapa rekaman-rekaman di saraf pusatku

Saat di mana dinding-dinding hati rapuh dan hilang arahnya

Saat langkah kaki terhenti karena tiupan angin yang menggoyahkan pijakanku

Sejenak saja,
meregangkan semua kekakuan jiwa yang telah lama memendam pilu

Cukup sudah aku tertidur dalam kesemuan

Kini, telah tampak kilauannya yang dulu pernah terabaikan dengan mimpi sekejap

Kini ada pelangi di sana, yang akan setia tersenyum dikejauhan

yang akan selalu menanti dan menjaga



@140310, Sakan King Fahd Hospital Madinah


Maret 13, 2010

Jejak Keperawatan Islami

Salam sisters and brothers,
tulisan ini copas dari multiply my sista di nerspuri.multiply.com
Semoga bermanfaat ya ..
Yuks mengenal lebih dekat dengan Rufaidah, perawat muslim pertama ^^


Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya kaya atau miskin. 1).(Elly Nurahmah, 2001). Ada pula yang mengenal sebagai Rufaidah binti Sa'ad/Rufaidah Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai praktek keperawatan dimasa Nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim (Kasule, 2003; Mansour & Fikry, 1987).

Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern, Negara di timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang perawat muslim (Jan, 1996). Talenta perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal diteruskan turun temurun dari generasi ke generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan diteruskan ke generasi modern perawat di Saudi dan Timur Tengah 2) (Miller Rosser, 2006)

Selama ini pula perawat Indonesia khususnya lebih mengenal Florence Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang mungkin saja lebih dikarenakan konsep keperawatan modern yang mengadopsi litelature barat. Florence Nightingale (Firenze, Italia, 12 Mei 1820 - 13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat modern. Ia dikenali dengan nama The Lady With The Lamp dalam bahasa Inggris yang berarti "Sang Wanita dengan Lampu". Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. 3) (Wikipedia)

Florence dilahirkan dalam keluarga berada dan tumbuh sebagai wanita yang menawan dan periang yang mempunyai masa depan yang cerah. Bagaimanapun penderitaan yang dilihatnya semasa peperangan di semenanjung Krim di Rusia tahun 1858, menyebabkan hati Florence Nightingale tersentuh melihat penderitaan tentara yang luka dan dibiarkan saja dalam rumah sakit yang kotor. 3) (Wikipedia). Florence Nightingale dikenal sebagai perawat dan teoris pertama yang memiliki body of knowledge keperawatan. Nigtingale menekankan fokus intervensi keperawatan adalah membuat lingkungan yang kondusif bagi manusia untuk hidup sehat. Sebagian besar dari pemikiran Nightingale masih relevan dengan pendidikan keperawatan di Indonesia pada masa sekarang maupun yang akan datang. 4) (A.Yani, 2004)

Tulisan ini bermaksud mengeksplorasi lebih jauh studi litelatur sejarah islam dalam bidang keperawatan dan mengenalkan kita tentang tokoh perawat islam. Tentu saja perkembangan keperawatan di masa Rufaidah binti Sa'ad (thn 570 – 632 SM ), dengan perkembangan keperawatan era Florence Nightingale, dan perkembangan keperawatan era tahun 2000 akan tetap berbeda seiring dengan tuntutan pelayanan kesehatan. Kedua tokoh keperawatan tersebut muncul di masa-masa peperangan, sedangkan saat ini keperawatan bergerak maju dalam suasana damai, namun dengan kompleksitas tuntutan asuhan keperawatan dan beragam penyakit infeksi dan penyakit degeneratif (double burden disease).


* Mengenal Rufaidah binti Sa'ad (Ruafaidah Al-Asalmiya)


Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented at the 3rd International Nursing Conference "Empowerment and Health: An Agenda for Nurses in the 21st Century" yang diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4 Nopember 1998, menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama dimasa sejarah islam. Beliau hidup di masa Nabi Muhammad SAW di abad pertama Hijriah/abad ke-8 Sesudah Masehi, dan diilustrasikan sebagai perawat teladan, baik dan bersifat empati. Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain. Dan digambarkan pula memiliki pengalaman klinik yang dapat ditularkan kepada perawat lain, yang dilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Rufaidah adalah public health nurse dan social worker, yang menjadi inspirasi bagi profesi perawat di dunia Islam. 5)

Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al Bani Aslam Al Khazraj, yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum Ansar (golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah). Ayahnya seorang dokter, dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat bekerja membantu ayahnya. Dan saat kota Madinah berkembang, Rufaidah mengabdikan diri merawat kaum muslim yang sakit, dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat damai. Dan saat perang Badr, Uhud, Khandaq dan Perang Khaibar dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dan mendirikan Rumah sakit lapangan sehingga terkenal saat perang dan Nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan korban yang terluka dirawat olehnya. Pernah digambarkan saat perang Ghazwat al Khandaq, Sa'ad bin Ma'adh yang terluka dan tertancap panah di tangannya, dirawat oleh Rufaidah hingga stabil/homeostatis. 5)(Omar Hassan, 1998)

Rufaidah melatih pula beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta ijin Nabi Muhammad SAW, untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka, dan Nabi mengijinkannya. Tugas ini digambarkan mulia untuk Rufaidah, dan merupakan pengakuan awal untuk pekerjaaannya di bidang keperawatan dan medis.

Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat perang. Namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia memberikan perhatian kepada setiap muslim, miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula. Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga perkembangan sisi tehnologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang. 5). Rufaidah juga digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus Sekolah Keperawatan pertama di dunia Isalam, meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996), dia juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif care) dan menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (health education) 2)

Sejarah islam juga mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah seperti : Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiyat, Ummu Sulaiman, dan Hindun. Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat adalah : Ku'ayibat, Aminah binti Abi Qays Al Ghifari, Ummu Atiyah Al Ansariyat dan Nusaibat binti Ka'ab Al Maziniyat 6). Litelatur lain menyebutkan beberapa nama yang terkenal menjadi perawat saat masa Nabi Muhammad SAW saat perang dan damai adalah : Rufaidah binti Sa'ad Al Aslamiyyat, Aminah binti Qays al Ghifariyat, Ummu Atiyah Al Anasaiyat, Nusaibat binti Ka'ab Al Amziniyat, Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit dan bedah mata. 8)

Ummu Ammara juga dikenal juga sebagai Nusaibat binti Ka'ab bin Maziniyat, dia adalah ibu dari Abdullah dan Habi, anak dari Bani Zayd bin Asim. Nusaibat dibantu suami dan anaknya dalam bidang keperawatan. Dia berpartisipasi dalam Perjanjian Aqabat dan perjanjian Ridhwan, dan andil dalam perang Uhud dan perang melawan musailamah di Yamamah bersama anak dan suaminya. Dia terluka 12 kali, tangannya terputus dan dia meninggal denan luka2nya. Dia terlibat dalam perang Uhud, merawat korban yang luka dan mensuplai air dan juga digambarkan berperang menggunakan pedang membela Nabi.

* Masa Sejarah Perkembangan Islam dalam Keperawatan


Masa sejarah perkembangan islam dalam keperawatan, tidak dapat dipisahkan dalam konteks perkembangan keperawatan di Arab Saudi khususnya, dan negara-negara di timur tengah umumnya. Berikut ini akan lebih dijelaskan tentang sejarah perkembangan keperawatan di masa Islam dan di Arab Saudi khususnya.

1. Masa penyebaran Islam/ The Islamic Period (570 – 632 M)
Dokumen tentang keperawatan sebelum-islam (pre-islamic period) sebelum 570 M sangat sedikit ditemukan. Perkembangan keperawatan di masa ini, sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad (holy wars), memberikan gambaran tentang keperawatan dimasa ini. Sistem kedokteran masa lalu yang lebih menjelaskan pengobatan dilakukan oleh dokter ke rumah pasien dengan memberikan resep, lebih dominan. Hanya sedikit sekali lilature tentang perawat, namun dalam periode ini dikenal seorang perawat yang bersama Nabi Muhammad SAW telah melakukan peran keperawatan yaitu Rufaidah binti Sa'ad/Rufaidah Al-Asamiya (Tumulty 2001, Al Osimy, 1994) 2)

2. Masa Setelah Nabi/Post –Prophetic Era (632 – 1000 M).
Sejarah tentang keperawatan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW jarang sekali (Al Simy, 1994). Dokumen yang ada lebih didominasi oleh kedokteran dimasa itu. Dr Al-Razi yang digambarkan sebagai seorang pendidik, dan menjadi pedoman yang juga menyediakan pelayanan keperawatan. Dia menulis dua karangan tentang "The Reason Why Some Persons and the Common People Leave a Physician Even if He Is Clever" dan "A Clever Physician Does Not Have the Power to Heal All Diseases, for That is Not Within the Realm of Possibility." Di masa ini ada perawat diberi nama "Al Asiyah" dari kata Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas utama memberikan makanan, memberikan obat, dan rehidrasi.

3. Masa Late to Middle Ages (1000 – 1500 M)
Dimasa ini negara-negara Arab membangun RS dengan baik, dan mengenalkan perawatan orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar dalam peradaban Islam dan banyak dianut RS modern saat ini hingga sekarang, yaitu pemisahan anatar ruang pasien laki-laki dan wanita, serta perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat laki-laki, hanya merawat pasien laki-laki (Donahue, 1985, Al Osimy, 2004) 2).

4. Masa Modern (1500 – sekarang) Early Leaders in Nursing’s Development
Masa ini ditandai dengan banyaknya ekspatriat asing (perawat asing dari Eropa, Amerika dan Australia, India, Philipina) yang masuk dan bekerja di RS di negara-negara Timur Tengah. Bahkan dokumen tentang keperawatan di Arab, sampai tahun 1950 jarang sekali, namun di tahun 1890 seorang misionaris Amerika, dokter dan perawat dari Amerika telah masuk Bahrain dan Riyadh untuk merawat Raja Saudi King Saud. (Amreding, 2003) 2).

Dimasa ini ada seorang perawat Timur Tengah bernama Lutfiyyah Al-Khateeb, seorang perawat bidan Saudi pertama yang mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo dan kembali ke negaranya, dan di tahun 1960 dia membangun Institusi Keperawatan di Arab Saudi.

Meskipun keperawatan masih baru sebagai profesi di Timur tengah, sebenarnya telah dibangun di masa Nabi Muhammad SAW. Dimana mempengaruhi philosofi praktek, dan profesi keperawatan. Dan sejak tahun 1950 dengan dikenalkannya organized health care dan pembangunan RS di Arab Saudi, keperawatan menjadi lebih maju dan bukan hanya sekedar pekerjaan (job training) 7)

* Keperawatan, Islam, Masa Kini dan Mendatang


Dr. H Afif Muhammad dalam seminar perawat rohani Islam di Akper Aisyiyah, Bandung 31/8/2004 mengatakan, masalah sehat dan sakit adalah alami sebagai ujian dari Allah SWT, hingga manusia tidak akan bisa terbebas dari sakit. "Sehat kerap membuat orang lupa dan lalai baik dalam melaksanakan perintah-perintah Allah maupun mensyukuri nikmat sehatnya. Kita sering menyebut kondisi yang tidak menyenangkan seperti sakit sebagai musibah yang terkesan negatif, padahal musibah berkonotasi positif," jelasnya. 9)

Tugas seorang perawat, menurut H. Afif, menekankan pasien agar tidak berputus asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi. "Pernyataan tidak memiliki harapan hidup untuk seorang muslim tidak dapat dibenarkan. Meski secara medis tidak lagi bisa menanganinya, tapi kalau Allah bisa saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab akibat," katanya. Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga kondisinya semakin saleh yang bisa mendatangkan "manjurnya" doa. 9)

Dr. Ahmad Khan (lulusan suma cumlaude dari Duke University) yang menemukan Ayat-ayat Al Quran dalam DNA (Deoxy Nucletida Acid) berpesan semoga penerbitan buku saya "Alquran dan Genetik", semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintah. 10)

Di negara-negara timur tengah, konteks keperawatan sendiri banyak dipengaruhi oleh sejarah keperawatan dalam Islam, budaya dan kepercayaan di Arab, keyakinan akan kesehatan dari sudut pandang islam (Islamic health belief), dan nilai-nilai profesional yang diperoleh dari pendidikan keperawatan. Tidak seperti pandangan keperawatan di negara barat, keyakinan akan spiritual islam tercermin dalam budaya mereka.

Di Indonesia mungkin hal serupa juga terjadi, tinggal bagaimana keperawatan dan islam dapat berkembang sejalan dalam harmoni percepatan tuntutan asuhan keperawatan, kompleksitas penyakit, perkembangan tehnologi kesehatan dan informatika kesehatan. Agar tetap mengenang dan menteladani sejarah perkembangan keperawatan yang di mulai oleh Rufaida binti Sa'ad.

Nur Martono
Penulis, staf keperawatan, RS Amiri – Kuwait



DAFTAR PUSTAKA

1)http://pusdiknakes.or.id/?show=detailnews&kode=786&tbl=artikel artikel Asuhan Keperawatan Bermutu di Rumah Sakit, Prof. Dra. Elly Nurachmah, DN SC

2). http://www.nursingworld.org/ojin/topic12/tpc12_13.htm Miller-Rosser, K., Chapman, Y., Francis, K. (July 19, 2006): "Historical, Cultural, and Contemporary Influences on the Status of Women in Nursing in Saudi Arabia" OJIN: The Online Journal of Issues in Nursing. Vol. 11, No. Available http://nursingworld.org/ojin/topic12/tpc12_13.htm (Bibiography)

3 ) http://id.wikipedia.org/wiki/Florence_Nightingale

4) http://www.fikui.or.id/?show=detailnews&kode=44&tbl=literature

5) http://www.irfi.org/articles/articles_401_450/rufaidah_bint_sa.htm Rufaidah bint Sa'ad- Historical Roots of the Nursing Profession in Islam,By Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr.

6) http://omarkasule.tripod.com/id398.html 0406-HISTORY OF MEDICINE, tarikh al tibb

7). http://www.kfshrc.edu.sa/saudization/

8).http://www.moh.gov.om/nursing/The%20contect%20of%20caring%20in%20the%20Middle%20Eastern%20nursing.htm The Context of Caring in Middle Eastern Nursing, Sandy Lovering RN BScN MBS CTN, Chief of Nursing Affairs, King Faisal Specialist Hospital &Research Center, Jeddah, KSA

9) http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0904/03/1102.htm Artikel Perawat Harus Mempunyai Rasa Cinta Kasih, 2 September 2004

10).http://www.dudung.net/index.php?naon=depan&action=detail&id=226&cat=2 Artikel Islami 06 Maret 2002 - 12:55 Ayat Suci dalam Kromosom Manusia


@bersama Laptopku, Madinah 3.50 pm

Goresan Madinah 2

Hampir seminggu lebih di kota Nabi. Alhamdilillah berusaha menikmati setiap nikmat dan keberkahan dariNYA. Meski rindu sudah bergemuruh, untuk pulang ke Indonesia. Tapi harus menunggu hingga 9 bulan, insya ALLAH...huaaaaa...lama

Ingin sedikit berbagi kisah ke blog ini, tentang kegiatan kemarin. Yaitu piknik syiar islam atau islamic nursing gathering, untuk semua perawat yang ada di Madinah. Kita berkumpul di sebuah taman sebuah rumah besar, milik seorang Saudi. Acaranya selain lecture tentang islam juga ada fun games yang sangat menyenangkan.

Saya baru tersadar ternyata di Madinah ada juga perawat yang non muslim. Umumnya mereka berasal dari China dan Filipina. Dan ternyata mereka pun ikut dalam acara gathering kemarin. Dalam hati kubertanya, ini kan acara untuk muslimah, kok ada yang non muslim ?? Ehm, ternyata ini adalah salah satu dakwah mereka kepada non muslim. Subhanallah ..

Saat lecture pun yang dibahas adalah " About Islam". Yang mengisi adalah seorang Ustadzah (lupa namanya,,hikz). Beliau adalah Dr, dari Taibah University Madinah. Subhanallah, lecture di buka dengan mukaddimah tafsir surat Al Baqarah ayat 255 atau Ayat Kursi. Terlantun lah ayat-ayat cintaNYA yang indah dari suaranya. Dan dari sana ia pun membandingan ALLAH dan Jesus melalui berbagai perumpamaan-perumpamaan.

Ustadzah kemudian memanggil salah seorang peserta yang non muslim dari Filipine untuk membacakan bible di depan semua peserta. Terlihat sekali keraguannya, dan sepertinya ada rasa malu..Wallahu a'lam, entahlah. Setelah dia membacakan bible tentang jesus yang katanya anak Tuhan, sang ustadzah pun membandingkan sebuah perumpamaan.. Subhanallah...tak henti-hentinya diri ini kagum dengan cara mereka melakukan dakwah frontal kepada non muslim namun tetap santun.

Sebelum acara lecture, kegiatan kemarin juga diisi dengan pertanyaan-pertanyaan seputar Islam, yang bisa menjawab mendapat hadiah. Wah senangnya ^_^. Alhamdulillah saya termasuk yang bisa menjawab pertanyaan yang menurutku sangat gampang. Yaitu, siapa perawat muslim pertama. Sejenak hening, dan saya menunggu yang lain, kok tidak ada yang bisa menjawab. Akhirnya memberanikan untuk menjawabnya. Yaitu Rufaidah binti Sa'ad. Dan, Alhamdulillah dapat hadiah dan sebuah buku dari DR. Abdul Razzaq Ibn 'Abdul-Muhsin Al Badr, dari Islamic University Madinah..Alhamdulillah ^^

Oh iya berkaitan dengan perawat pertama yang dikenal islam, Rufaidah binti As'ad. Ada beberapa literatur dari multiply sisterku tentang beliau..Check it out .......

next page ...

Maret 08, 2010

Nikmatnya Menunggu

Menunggu membosankan ! Begitulah anekdot sebagian besar orang. Karena menunggu membuang-buang waktu, membuang-buang energi baik tenaga/fisik, atau materi. Ada juga yang berpikir, mengapa harus menunggu jika ternyata bisa dikejar. Atau ada juga yang beranggapan, mengapa harus menunggu, jika itu hanya penantian yang sia-sia. Dan sebagainya deskripsi tentang pemaknaan dalam dari kata menunggu.

Menunggu itu nikmat. Mungkin hanya sebagian kecil orang saja yang mengatakan demikian. Dan saya akan selalu beranggapan menunggu itu nikmat. Ia ibarat suatu berkah yang benar-benar merupakan akhir penantian. Meskipun hasilnya kadang tak sesuai harapan. Tapi begitulah menunggu ! Ada rasa yang tak semua orang bisa merasakannya. Jika kita mencoba mendalami esensinya, bersabar, tak banyak mengeluh alias menggerutu, sungguh sangat indah menunggu itu.

Menunggu ! Banyak hal yang bisa dilakukan dalam penantian itu. Disinilah jiwa diuji. Disinilah diri ditempa. Dengan penyikapan yang positif dan berpikir positif atau keyakinan, niscaya tidak akan ada lagi anekdot "menunggu itu membosankan".

Menunggu bukan berarti pasrah dan hanya menanti tanpa ada usaha dan ikhtiar di dalamnya. Berdo'a adalah salah satu keyword dalam masa penantian itu. Memohon yang terbaik pada Sang Pemberi Jawaban. Sekali lagi, mungkin kadang tidak seimbang antara lamanya masa penantian dengan hasil penantian itu. Namun itulah yang terbaik dan benar-benar terbaik dariNYA. Karena Dia Maha Mengetahui mana yang tepat untuk setiap hambaNYA. Meski kadang tak sampai dinalar kita...



Sungguh...Menunggu itu nikmaaaaaaaaaaaatt

@ Madinah, Sakan King Fahd Hospital,
Menanti senja di sini

Maret 07, 2010

Goresan Madinah

Sejak senja langit Madinah tak menampakkan lembayung dengan warna orangenya di penghujung musim dingin
Hanya warna langit putih yang tertutup deru padang pasir,namun meneduhkan bagi yang melihatnya

Lantunan adzan bersahut-sahutan menambah indah yang melekat padanya, Madinah !
Bersyukur,terpijak kaki ini di kota haram..hanya syukur tiada henti

Kini langit Madinah kelam,tapi terpancar rembulan dan bintang di atas sana..
Cuaca semakin menusuk,hingga ke relung
Memaksa jiwa membuka hatinya

Sejenak menatapnya,termenung
Hingga terlintas kembali
Tak boleh ada tangis di sini..azzamku !
Jangan menangisi yang tak perlu ditangisi. Hanya ada kamu dan Dia,Rabbmu...


@ 9.31 pm - Sakan King Fahd Hospital, Madinah Al Munawwarah