Juli 18, 2009

Untuk Jiwa yang Rapuh

Dalam gelapnya kehidupan
Gemuruh pertarungan antara yang hak dan bathil
Jiwa terasa tersungkur
Keputusasaan mulai menyusup ke dalam hati
tanpa disadari

Jalan terjal telah dilalui
penuh peluh, air mata dan bersimbah darah
bahkan jatuh dan jatuh lagi
Apakah itu dirimu?
Kuyakin bukan
Karena engkau seorang Muslim
Engkaulah penyeru itu

Engkau dapat bangkit
kembali meretas jalan suci ini
Kembali menggelorakan jiwamu
Siap bertransaksi dengan-Nya
Janganlah ada ragu menapakinya

Engkau akan meniupkan secercah harapan
Engkaulah sang pendobrak itu
bersinar diantara cahaya lainnya
Kelak saat hari kebangkitan
Engkau akan tersenyum
dengan seberkas cahaya yang bersinar dikedua tanganmu.



" Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan ALLAH, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi ALLAH. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan "
(QS. At-Taubah: 20)


@Rooftop Sakan-ku

Mekkah, 9 November 2008

Juli 16, 2009

Menanti Barokah


"Pernikahan" .Sesuatu yang sangat asing bagiku kala belum mengenal tarbiyah.Yang ada di benak lugu saat itu adalah dua orang yang saling cinta, akhirnya nikah.Thats all. Definisi yang sangat sederhana karena belum saatnya diri ini memikirkan jauh tentang ikatan suci saat itu. "Ah..masih jaaauuuuh, kuliah dulu, kerja dulu", pikirku dengan cueknya saat baru lulus SMA. Pertama kali dihadapkan dengan the real pernikahan saat tahun 2001. Terlibat langsung membantu seorang sahabat. Subhanallah..terbentuklah mindset tentang pernikahan itu.

Menikah.. jika dibayangkan begitu indah,penuh romansa dan bunga-bunga harapan.Kehidupan baru akan dimulai, berdua dengan seseorang yang (akan) dicintai sepenuh hati, membingkai ibadah dalam sebuah rumah tangga. Tapi dengan menikah jangan juga beranggapan bahwa semuanya indah nan membahagiakan. Lebih dari itu. Ada sebuah misi besar kehidupan yang harus dikejar.

Masa suci Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sangat indah, mempunyai naluri ketertarikan kepada lawan jenis. Ibarat magnet, saling tarik menarik. Itulah fitrah-Nya

" Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang"(QS Ali Imran : 14)

Sangat mulianya Islam, ALLAH memudahkan hamba-hambaNya untuk merealisasikan rasa fitrah itu. Dalam syariat suci yaitu pernikahan. Teringat kisah beberapa sahabat nabi yang beranggapan bahwa untuk menggapai kesucian diri dan pendekatan kepada ALLAH adalah dengan jalan membujang. Hal ini ditampik dengan keras oleh Rasullullah. Sa'ad bin Abi Waqash mengatakan " Rasulullah SAW menolak Utsman bin Mazh'un untuk melakukan tabattul (membujang). Seandainya beliau mengizinkan. niscaya kami akan berkebiri " (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam bukunya Pak Cah ( Ustdz Cahyadi Takariawan) tentang pernikahan. Beliau menuliskan bahwa pernikahan adalah akad untuk beribadah kepada ALLAH, akad untuk menegakkan syariat ALLAH, dan akad untuk membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah,warahmah. Juga berarti akad untuk meniti hari-hari dalam kebersamaan, akad untuk saling melindungi, akad untuk saling memberikan rasa aman, saling menutupi aib, saling mempercayai. Ehm..Subhanallah... Apalagi jika di tujukan untuk menebarkan kebajikan, mencetak generasi berkualitas, dan membangun peradaban masa depan.

Sejenak teringat dengan perkataan seorang saudara, pernikahan bukan segala-galanya.Ia hanyalah wasilah untuk menegakkan izzul islam. Ingin kutambahkan bahwa pernikahan tidak semata-mata menyatukan dua orang, mengagungkan cinta yang berlandaskan perasaan. Tapi di dalamnya ada cinta yang harus lebih diagungkan yaitu pada Sang Pemilik Cinta.

Rasulullah pun telah menyebutkan bahwa pernikahan telah mengantarkan seseorang mencapai separuh agamanya
" Apabila seseorang melaksanakan pernikahan, berarti telah menyempurnakan separuh agamanya maka hendaklah ia menjaga separuh yang lain dengan bertakwa kepada ALLAH " (HR. Baihaqi dari Anas bin Malik)

Indahnya pernikahan jika di dalamnya nilai dakwah yang diutamakan hanya untuk menggapai ridho Ilahi. Kenapa harus ada nilai dakwah?? Yupz, karena kita seorang muslim, dimana nilai dakwah itu sudah menjadi atribut keislaman kita.

"Hai Nabi,sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan dan untuk menjadi dai (penyeru) kepada (agama) ALLAH dengan izin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi " (QS. Al Ahzab : 45-46)

Berkaca lagi dengan kisah shahabiyah. Yaitu kisah Ummu Sulaim saat datang seorang pemuda yang melamarnya yaitu Abu Thalhah. Yang menjadi maharnya adalah keislaman Abu Thalhah. Inilah yang menyebabkan Ummu Sulaim menerima pinangan Abu Thalhah. Ummu Sulaim telah melakukan pilihan dakwah terbaik. Inilah pernikahan berkah dan membawa maslahat bagi dakwah. Sebagaimana pula pikiran yang terbesit di benak Sa'ad bin Rabi' Al-Anshari, saat ia menerima saudaranya seiman, Abdurrahman bin Auf. Sa'ad berkata, "Saya memiliki dua istri sedangkan engkau tidak memiliki istri. Pilihlah seorang diantara mereka yang engkau suka, sebutkan mana yang engkau pilih, akan saya ceraikan dia untuk engkau nikahi. Kalau iddahnya sudah selesai maka nikahilah dia" (HR. Bukhari). Tergambar betapa Sa'ad tidak memiliki maksud apapun kecuali memikirkan kondisi saudaranya seiman yang belum meiliki istri.

Keluarga dakwah menjadi impian setiap orang, begitupun saya tentunya.Keluarga yang menghidupkan malam harinya dengan munajat untuk memperoleh cinta Sang Khalik. Pada siang hari mereka menanam benih dan menebar cinta kepada semua orang yang ada di dalam dan di luar rumah, tiada pernah berhenti, tiada mengenal lelah. Semakin banyak orang yang mendapat cintanya. semakin berhasil nilai dakwahnya. Subhanallah, inilah keberkahan yang sesungguhnya.


Wallahu 'alam Bishowab
Sang penanti pintu suci..

Juli 15, 2009

Let Me Love You


Rabbi...
i still remembered when the first time I knew You
when I learned to Loving You
sheet by sheet the Quran I was read and learned
words by words I obserbed from the best teacher
about prophets' love
about affection from Shahabiyah
about love from the suffi
about longing the Martyrs


then I kept it in my soul deeply
i grew it in all my dreams
full of idealism in my brain


But Rabbi...
seconds, minutes, hours, days, months, even years passed
i tried to Loving You with the greatest Love
But still I can't found that
I felt my restless disturbed
in the dreamt highly
then my foot felt so float without touch the earth
Till i falled down in the ravine and darkness


Oh Rabbi...
still in seconds, minutes, hours, days, months, even years passed
i have been tried to stumble, reached the earth, upright my soul again
observed intently, requested, Looked for You


Yaa Rabbil Izzati...
I beg permission to Love You as much as I am able
with all my weakness
I cannot love You like Abu Bakar who was gave alms with all of his wealth
Or like Umar who was gave half his wealth for Jihad
Or like Utsman who was gave thousands horse for Ad Dien Al Islam
I cannot love You like a Suffi or a Nun
who was spent all the night just prayed and found Your Love
Even like hafidz / hafidzah who completes his / her reading in one night
I cannot be like Sumayyah and other Martyrs
who were gave all her or their soul for Islam


Ya Rahmaan Ya Rahiim...
Again...let me love You as much as I am able
In order that Love deeply and streamly in my soul and heart
Let me Love You
with all my pray and my sacrifices for dakwah, for Izzul Islam





On my way to the real Home
Hamba Yang selalu Mengharapkan Ridho Rabb-NYA

Juli 10, 2009

.: Untitled :.

15 Jumadil Awal 1430 yang lalu...
Subuh itu langit kota Mekkah begitu cerah.
Burung-burung dara yang telah lama menghiasi kota suci ini mulai berterbangan.
Sungguh indah. Hari itu hari terakhir ku di Mekkah. Rasa haru setelah selesai tawaf wada. Berharap akan berjumpa kembali dengan Baitullah. Insya Allah..
Sampai sekarang masih terukir jelas wajahnya, sisterku. Kebersamaanlah yang membuat kami bisa survive di sana.


Siang itu kulihat wajahnya tenang, tersenyum manis. Namun bisa kurasakan suasana hatinya. Kucoba untuk menguatkan diri dan mengalihkan pandangan ke seorang teman yang lain. Ku tak ingin air mata ini terurai dengan derasnya. Ia pun menutup wajahnya dengan cadar hitamnya. Seolah-olah menutupi matanya yang telah membengkak. Tiba saatnya kuucapkan salam terakhir untuknya, untuk sisterku itu. Dipeluk eratnya aku, sambil terisak-isak dan membisikkan kata terakhirnya.. " Uhibbuki fillah ya ukhti ".. Ku tak mampu berkata-kata lagi, kuakui jiwa dan hatiku menangis. Itulah cinta..

Kini..Kutemukan sosok saudara yang luar biasa. Ia pun menangis setelah mengatakan "Uhibbuki Fillah". Saudaraku.. dari lubuk hatiku paling dalam ingin rasanya mengetuk isi hatimu dan menanyakan apa yang kau rasa. Namun sepertinya engkau enggan aku menyelami hatimu. Ku hanya bisa menilai dari insting pribadiku, dan berdoa untukmu.Ku masih ingat kata-katamu bahwa ini bukanlah tangis kelemahan, biar lah jiwa yang mendefinisikan. Mungkin itulah cinta..

Sungguh indahnya Islam menempatkan rasa cinta di setiap hati sanubari. Bahkan Rasulullah pun menempatkan rasa cinta kepada sesama karena Allah. Bukan karena materi ataupun tendensi-tendensi lain sebagai faktor dari kesempurnaan iman. Iman yang tulus, teguh dan senantiasa berlandaskan di atas cinta-Nya. Melewati jalan yang lurus. Seperti cintanya para Shahabiyah yang tak diragukan lagi. Yang mengarahkan setiap langkah, setiap perilaku dan segenap aktivitas yang hendak dilakukannya ke arah jalan yang diridhoi oleh Allah. Sebuah cinta yang didasari atas pengorbanan tulus dari dasar hati dan bukan sebuah kesia-siaan melampiaskan nafsu syahwati.

" Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri " (HR. Bukhari dan Muslim)

Duhai saudaraku..
Sungguh indah nikmat persaudaraan yang Allah anugerahkan pada setiap hambaNya. Ia menghadirkan sosok teman disetiap fase kehidupan seseorang. Sahabat untuk mengarungi indahnya kehidupan, mempercayai ketika yang lain ingkar, menguatkan ketika diri rapuh, menghibur ketika hati gundah, mengingatkan ketika salah.

Uhibbuka fillah..

Jam Biologis Tubuh Manusia


Ada info Kesehatan neh, semoga bermanfaat...

Pernahkah Anda bertanya, mengapa saat malam kita mengantuk? Atau mengapa bila masyarakat pedesaan yang belum ada listrik cenderung tidur lebih cepat? Jawabannya adalah karena adanya hormon melatonin. Hormon melatonin dikeluarkan oleh kelenjar pineal yang berkaitan dengan sistem tidur.


CNS ( Central Nervous System atau Sistem Saraf Pusat) akan memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan hormon melatonin ini saat hari sudah gelap. Selanjutnya, hormon melatonin akan memerintahkan tubuh untuk beristirahat. Namun dengan kehadiran lampu listrik yang membuat suasana malam hari menjadi terang menghambat dikeluarkannya hormon melatonin, sehingga saat ini jam tidur manusia lebih larut malam daripada sebelumnya.


Tubuh kita mudah beradaptasi. Misalnya, untuk pekerja yang bekerja saat malam hari, CNS akan beradaptasi dalam mengeluarkan hormon melatonin sehingga mereka akan tetap terjaga walaupun hari sudah gelap. Bila malam semakin larut, kita akan lebih merasakan kantuk, ini disebabkan hormon melatonin yang dihasilkan semakin meningkat dan juga turunnya suhu tubuh dan tekanan darah dalam tubuh.


Hormon Dalam Tubuh Saat Kita Tidur



Agar dapat memperbaiki sel-sel yang rusak, tubuh membutuhkan tidur. Tidur sehat manusia adalah 7 sampai 9 jam setiap hari. Perbaikan sel ini dipicu oleh hormon yang bernama Human Growth Hormone (HGH).

Karena
itu, dengan tidur yang cukup rata-rata 8 jam per hari, sama saja dengan membiarkan tubuh Anda memulihkan tubuh kembali. Tentu ini akan membuat Anda bangun dengan sehat pada pagi hari setelah tidur yang cukup.

Makan
makanan asin dapat membuat tubuh dehidrasi, sehingga dapat mengalami retensi air yang menyebabkan hipertensi ringan, akibatnya proses perbaikan sel terganggu dan tidur Anda terganggu.

Mengonsumsi
makanan manis dapat membuat kita sulit tidur karena otak akan memerintahkan untuk mengeluarkan hormon insulin. Akibatnya gula yang ada dalam pembuluh darah akan disimpan dalam sel otot, hati dan lemak.

Karena kadar gula dalam tubuh rendah, otak akan memerintahkan untuk mengeluarkan hormon kortisol yang memecah lemak menjadi gula. Efek samping dari hormon kortisol adalah dapat memicu stres sehingga waktu tidur Anda akan terganggu karena rasa stres yang ada.


Mengapa Anda Mampu Menahan "buang air kecil" saat Tidur?


Pernahkah
Anda bertanya mengapa meskipun tidur lebih dari 8 jam, Anda tidak merasakan ingin buang air kecil pada saat tertidur? Saat kita tidur, tubuh memproduksi hormon vasopressin yang menghambat pengeluaran urine sehingga kita bisa tidur tanpa terganggu harus ke kamar kecil.


Jam Biologis Pagi Hari

Saat
pagi hari, minumlah segelas air hangat yang akan mendorong enzim-enzim yang ada dalam mulut ke dalam lambung untuk proses detoksifikasi. Tunggu 20 menit sebelum Anda mengkonsumsi sarapan atau minuman lainnya, karena bila waktu kurang dari 20 menit, manfaat yang dihasilkan kurang optimal. Penelitian juga menunjukan bahwa dengan meminum segelas air putih sesaat setelah bangun tidur akan membantu merangsang dan memperlancar proses defekasi.

Olahraga pada jam 5 pagi kurang bermanfaat karena suhu tubuh masih rendah dan otot belum panas. Berolahragalah jam 7 pagi. Pada jam ini tubuh menghasilkan hormon serotonin yang meningkatkan mood. Berjemur di bawah sinar matahari pagi dapat meningkatkan produksi hormon ini. Tubuh kita berada dalam kondisi optimal 3 jam setelah bangun tidur. Saat itu, darah sudah mengaliri tubuh dengan sempurna sehingga semua zat yang dibutuhkan tubuh dapat terpenuhi dengan baik.


Jam Biologis Tubuh Lainnya
Saat tepat untuk perawatan kulit adalah jam 16.00 karena pada saat itu tubuh dalam suhu yang paling tinggi sehingga pori-pori terbuka dan nutrisi terserap sempurna.

Jam 17.00 tubuh dalam kondisi puncak dalam menahan rasa sakit, sehingga tepat bila ingin ke dokter gigi atau di suntik.


Jam
18.00 merupakan saat yang tepat untuk berolahraga, karena kekuatan dan fleksibilitas tubuh dalm kondisi puncak. Disebabkan kandungan glikogen pada saat itu di dalam tubuh cukup banyak. Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam bentuk glukosa di dalam tubuh yang berfungsi sebagai salah satu sumber energi.

Juli 06, 2009

Memilih Wanita


Suatu malam, khalifah Umar bin Khattab RA keliling keluar masuk lorong kampung mengontrol keadaan rakyatnya, suatu pekerjaan yang rutin dilakukan beliau dalam kapasitas sebagai kepala negara. Tiba-tiba beliau mendengar sebuah percakapan menarik dari rumah seorang wanita penjual susu...


“Ayo, bangunlah! Campurkan susu itu dengan air!”
“Apakah ibu belum mendengar larangan dari Amirul Mukminin”
“Apa larangannya, Nak?”
“Beliau melarang umat Islam menjual susu yang dicampur air”
“Ah, ayo bangun. Cepatlah kau campur susu ini dengan air. Janganlah engkau takut pada Umar, mana ada dia di sini!” . “Memang Umar tidak melihat kita, Bu. Tapi Tuhannya Umar melihat kita. Maafkan ibu, saya tidak dapat memenuhi permintaanmu. Saya tidak ingin jadi orang munafik, mematuhi perintahnya di depan umum, tapi melanggar di belakangnya”.


Dialog ibu dan anak ini sungguh sangat menyentuh Umar. Khalifah yang terkenal keras itu pun luluh dan terharu hatinya. Beliau sangat kagum dengan ketakwaan gadis miskin anak penjual susu itu.


Paginya beliau memerintahkan salah seorang putranya (Ashim) untuk meminang gadis miskin tersebut, “Pergilah kau ke sebuah tempat, terletak di daerah itu. Di sana ada seorang gadis penjual susu, kalau ia masih sendiri, pinanglah dia. Mudah-mudahan Alloh akan mengaruniakanmu dengan seorang anak yang shalih yang penuh berkah”.


Firasat Umar benar. Ashim menikahi gadis mulia itu, dan dikaruniai putri bernama Ummu Ashim. Wanita ini lalu dinikahi Abdul Aziz bin Marwan, dan mereka mendapatkan seorang anak laki-laki yang kemudian menjadi seorang khalifah yang terkenal adil dan bijaksana, yaitu: Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Radhiyallohu Anhu.


Dalam memilih jodoh, tak jarang masyarakat kita masih mementingkan aspek-aspek lain sebagai kriteria: kecantikan, kekayaan, atau keturunan. Padahal seringkali semua itu justru bisa menjerumuskan kita ke lembah kenistaan.


Nabi sudah memberikan sebuah peringatan: “Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin kecantikannya itu bisa mencelakakan. Dan jangan kamu kawini wanita karena hartanya, mungkin hartanya itu bisa menyombongkannya. Akan tetapi kawinilah mereka karena agamanya, sesungguhnya seorang hamba sahaya yang hitam warna kulitnya tetapi beragama, itu jauh lebih utama”. (HR Ibnu Majah, Al-Bazar, dan Al-Baihaqi dari Abdullah bin Umar).


* baitijannati.wordpress.com

Bila Aku Jatuh Cinta

Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau


Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh


Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan
kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu


Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu


Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu


Juli 04, 2009

Kita......Aku dan Kamu




Jiwa serasa membuncah, pikiran mengharu biru saat dirimu hadir tanpa sengaja. Inilah sang takdir. Maha suci Sang Maha Kuasa, mempertemukan kita. Awal pertemuan yang menurutku biasa, sangat biasa malah, namun terpercik sesuatu yang lain yang tidak kusadari saat itu. Jarak yang sangat jauh..yah..antar benua antara aku dan kamu. Ku bisa melihatmu bahkan mengenalmu hanya melalui untaian kalimat-kalimat penggugah darimu. Semangatku serasa bangkit lagi ketika membaca untaian kalimat demi kalimat itu. Suasana hatiku yang labil perlahan-lahan terisi oleh mu.


Ku berpikir ini hanyalah perasaan biasa saja. Kuyakin dirimu pun merasakan demikian. Tugas-tugas mulia yang sedang kita jalani masing-masing telah mendominasi hati dan jiwa kita, hingga tak menyisakan satu pun ruang kosong untuk mempertautkan hati-hati kita.
Engkau pun perlahan-lahan menghilang sementara aku tetap di sini menjalani hari-hari dengan semangat yang telah kau kobarkan untukku..


Berbulan-bulan lamanya aku tak pernah mengingatmu lagi. Secara fisik pun aku tak tahu rupamu. Tidak masalah untuk ku, karena itu bukanlah tujuan dari ukhuwah yang kurasakan ini. Hingga suatu waktu engkau tiba-tiba hadir. Rasa syukur kupanjatkan penuh kepadaNYA. Kuniatkan ingin mengenalmu lebih lagi wahai saudaraku. Ada rasa bangga, rasa cinta dalam hatiku. Pertemuan jiwa yang sekarang sangat berbeda kurasakan saat pertama kali aku mengenalmu. Rasa canggungpun terasa sekali antara kita, hingga akhirnya kita dapat membuka suasana baru. Banyak hal yang menarik kudapat darimu. Sosokmu yang ingin terus bergerak untuk ummat telah mengobarkan kembali semangatku. Entahlah, apakah engkau juga merasakan sama. Hanya hatimulah yang mengetahui. Ku berharap semoga ada diriku dalam satu ruang hatimu. Yang semata-mata selalu kuyakini, engkau memberikan hatimu tanpa ada niat lain yang mengotorinya secara murni karena Allah. Indahnya ukhuwah kita semakin kurasakan. Kuberazzam ingin menjaga ukhuwah yang penuh cinta dariNYA ini. Begitu manis, begitu indah..


Namun kuusadari kini saatnya kita terpisah. Aku akan meninggalkanmu dan engkaupun akan meninggalkanku. Kita mempunyai misi yang berbeda namun ini adalah misi suci nan mulia dari Allah. Hatiku berkecamuk, rasa haru tak terbendung saat kusampaikan misiku padamu. Engkau tentulah tidak bisa melihat birunya hatiku sekarang.
Ku bertanya pada Allah, " Yaa Rabb mengapa pertemuan kami begitu singkat, mengapa baru sekarang ku menemukan dirinya. " Ya Rabb jangan kotori niat tulusku untuk menempatkannya khusus di hatiku.... ukhuwah kita telah berbuah manis. Engkau telah menggoreskan catatan tersendiri di lembar hatiku. Namun inilah takdir ilahi. Aku dan kamu menyakini kita pasti akan bertemu, meskipun bukan di bumi Allah. Insya Allah di surgaNYA kelak. Ku tak akan absen untuk menyebut namamu dalam setiap ibadahku, dalam setiap doa rabithohku. Engkau pun berjanji akan selalu mendoakanku dalam setiap sujudmu. Saudaraku yakinilah hati kita telah lama menyatu dalam tali kisah persahabatan Ilahi. Hapus air mata walau kita kan terpisah.


Selamat jalan saudaraku...
tetaplah kobarkan semangatmu..
tetaplah berjuang..
Berdoalah pada Allah agar mempertemukan kita kembali...ku yakin Insya Allah !
Uhibbukafillah...

Juli 02, 2009

Kepada Para Pejuang Kebenaran & Keadilan

Entahlah... Apa yang membuat saya menuliskan kembali salah satu artikel yang pernah saya tulis di majalah we care (majalah mahasiswa FIK UI).berpikir dalam hati, apakah masih pantas untuk menuliskan kembali tentang perjuangan pemuda/mahasiswa. Secara sudah 4 tahun berlalu. Saat itu gelora terus membuncah untuk terus bergerak, bukan karena diamanahkan sebagai Kepala Departemen Sosial Politik Senat Mahasiswa FIK UI, tetapi karena keharusan dan hati nuranilah yang berbicara saat itu. Semoga tulisan ini bisa membangkitkan kembali semangat perjuangan itu terutama perjuangan untuk menegakkan Al Islam. Sekaligus mengenang masa-masa mahasiswa di kampus tercinta.

" Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa datang. Masa depan terletak di tangan pemuda "


Ungkapan di atas memiliki makna yang sangat dalam. Baik buruknya suatu bangsa di masa datang, hancur leburnya dan jaya tidaknya suatu bangsa adalah tergantung dari corak pemuda saat ini. Oleh karena itu pemuda dengan bekal pemikiran strategisnya harus selalu menjadi motor kebangkitan suatu bangsa.

Gerakan pemuda atau kerap disebut gerakan mahasiswa merupakan gerakan yang diakui dunia dan telah tercatat dalam sejarah. Karena gerakan ini telah membawa perubahan pada suatu bangsa dan negara. Yang tak pernah hilang dari ingatan kita adalah pergerakan pemuda yang dipelopori oleh Budi Utomo pada tahun 1908. Dimana membangkitkan jiwa yang mencita-citakan kemerdekaan bangsa Indonesia yang kemudian melahirkan suatu gerakan kebangkitan nasional. Sejarah bangsa ini mencatat kembali bersatunya para pemuda yang berlatar belakang etnis, budaya, daerah dan agama yang berbeda dalam sutu tekad pemuda. Yang kemudian dikenal dengan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.


Dari dulu sejak pergerakan tersebut digulirkan hingga saat ini, pergerakan pemuda tidak pernah berubah. Gerakannya berbasis idealisme, moral, intelektual, mengedepankan kepekaan sosial, keberanian, dan pengorbanan. Basis gerakan tersebut adalah modal pergerakan. Dengan idealisme pemuda harus mengatakan tidak kepada ketidakadilan dan penindasan. Terlebih jika hal tersebut ditujukan untuk rakyat. Dengan idealisme itu mereka harus membuktikan bahwa gerakan haruslah bersandar pada gerakan moral dalam menumbangkan suatu pemerintahan yang rezim dan korup. Melalui kecerdasan intelektual, pemuda merupakan harapan rakyat untuk menunjukkan bahwa segala macam pembodohan yang didisain rapi tidaklah berlaku di negara ini khususnya yang dilakukan melalui budaya jahiliah, materialisme maupun yang dilakukan pemerintah hingga memutarbalikkan pemikiran rakyat. Dengan sikap kepekaan sosialnya, pemuda harus menunjukkan pergerakan yang dilakukan mengedepankan kepentingan rakyat karena mereka juga bagian dari masyarakat.

Keberanian dan pengorbanan bukanlah hal yang sia-sia tapi merupakan ruh pergerakan dan pengorbanan yang akan menjadi modal di masa datang. Mereka adalah pewaris peradaban yang menggoreskan catatan kebanggaan pada setiap lembar sejarah manusia.

Dalam sebuah risalah pergerakan yang ditulis Imam Syahid Hasan Al Banna " Pemuda yang tumbuh dalam suasana bangsa yang keras dan bergerak akan bejuang semampunya untuk mengembalikan hak yang dirampas, tanah air yang terjajah, kebebasan, kemuliaan, serta nilai-nilai agung yang hilang. Saat itulah kewajiban mendasar para pemuda untuk berbuat lebih banyak dari pada berbuat untuk dirinya sendiri..."



GREATEST MOMENT


Mencoba merecall kembali the awesome moment, fantastic experience.....Wonderful journey had done.There's no things to do except always thanks to Allah,The Greatest,The most Merciful...
15 June 2008,i left Indonesia..and Welcome to holy city..
Meccah al Mukarramah, the city which always blessed by Him..'Laa uqsimu bihaadzal balad,Wa anta hillum bihaadzal balad'..I swear by this city(mekkah), and you are free (from sin,and to punish the enemies of islam on the day of the conquest in this city (Mekkah).....


And the story begun...............
Banyak kekhawatiran saat diri ini memutuskan untuk berangkat ke Saudi. Hal yg paling mendasar adalah bagaimana beradaptasi dgn orang asing, sedangkan bahasa arab saja nihil.hanya mengandalkan bahasa Inggris..Dan tentunya sangat beraaaaaatttt meninggalkan keluarga (berapa kilo ya?! hee)

Yap,apa yg dikhawatirkan terjadi juga,
"CULTURE SHOCK !".mulai dari cuaca yg sangat terik, sampai membuat kulit kering dan bersisik..ooh no... :(. Belum lagi dengan makanan khas yg terasa hambar,tidak asin,tidak manis,pokoknya kurang cocok dgn lidahku yg suka rasa gurih.ehmhm....sangat merindukan makanan Indonesia tentunya.Tapi alhamdulillah bawa perbekalan indomie,abon,kecap ABC dan sambel indofood.trus temen jg bawa sambel goreng..yummy... Beginilah rasanya jadi expatriat, kebersamaan jadi yang utama.

Alhamdulillah.Makanan di Mekkah semua disuplai dari Ministri of Health,KSA.Jadi gak ada tuh yg namanya masyarakat Saudi dan kami warga Asing yg kelaparan, karean makanan sangat berlebih...jadi teringat kisah amirul mukminin Umar bin Khattab, ra. yg rela memanggul makanan untuk rakyatnya.

Selanjutnya masalah bahasa..benar-benar blank bahasa Arab. Dan mereka,masyarakatnya memakai bahasa Arab 'pasar', beda banget dgn kaidah bahasa arab yg dibuku2.Alhasil pakai bahasa Tarzan deh hehe..
Misalnya kalau tanya nama dalam kaidah yang benar adalah
"Masmuka?" (Yang ngerti bahasa Arab tolong di koreksi :) ). Nah kalo bahasa pasarnya "isy ismuk/mik?".
Kejadian deh..... Suatu waktu berkenalan dengan Bangladesh atau Bangali. Saya menggunakan kata
'Masmuki?'.
Tapi ternyata dia tidak mengerti. Setelah saya bilang 'Name', barulah ia menjawab namanya.Dia bilang kalau mau tanya nama pakai
'isy ismik?'..
Adalagi kejadian lucu, saat kami di asrama RS King Abdul Aziz. Saat itu ada teman yang terkunci di kamar mandi. Sepertinya engselnya bermasalah. Kami yang saat itu di dalam kamar tidak mendengar teriakan teman di kamar mandi. Lalu
Matron (sebutan untuk ibu asrama) mengetuk pintu kamar kami dan lagi-lagi memakai bahasa Arab yang membuat kami bingung. Matron bilang "musykillah fii hammam..."
Kami bingung dan saling menginterpretasikan beda-beda. Ada teman yang nyeletuk."Ooo kita disuruh kumpul di mushollah" . Karena percaya kata teman ya udah deh kami langsung memakai jilbab dan menuju musholla.Duh malu banget. Matron tiba-tiba menarik salah satu tangan teman saya dan menuju kamar mandi. Sontak semua tertawa..ternyata teman mengira kata musykillah itu musholla.Secara beda banget kan..hehehe.

Selama 3 minggu di Asrama RS King Abdul Aziz banyak sekali hal yang hinggap di hatiku. Sangat berkesan saat kami mengikuti program rutin asrama yaitu kegiatan tasmi dan tahsin quran.

Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar. Dalam hati mengucap syukur akhirnya bisa melanjutkan hafalan quran di sini. Pengajarnya ummahat,orang Saudi. Namanya sister Aisyah.wajahnya sangat meneduhkan, sangat baik sama kami orang Indonesia. Yang tak kami sangka ternyata ibu asrama calon hafidzoh, Beliau warga negara Mesir.Kami menanggilnya Ummi.Subhanallah. Kesehariannya diisi dengan mendengar murottal dan membaca Quran.Dari pagi sampai ketemu pagi lagi.Jadi kami pun di sini semakin termotivasi mengejar target hafalan quran.


thus..Pengalaman sangat menakjubkan saat pertamakalinya kakiku menginjakkan Masjidil Haram.
Bismillahirrahmanirrahim.... Allohumma antas-salaam wa-minkassalaam Fahayyinaa Robbanaa bis-salaam wa adhkhilnal jannata daarussalaam, tabaarakta 'alaaita yaa dzaljalaali wal ikram....

Begitu melihat Baitullah, Subhanallah....saya pun berdoa " Ya Allah tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada baitullah ini, dan tambahkan pula pada orang-orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya di antara mereka yang berhaji atau yang berumroh".
Ternyata Ka'bah tinggi sekali, begitu megahnya. Sementara kita hanyalah manusia kecil di hadapan Allah SWT. Tak henti-hentinya selalu bersyukur padaNya atas segala nikmat indah ini. Tiap minggu bisa menunaikan tawaf dan umroh.. " Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan......"

This Story continue......
Pengalaman di tempat kerja tepatnya di Maternity and Children Hospital, Weeladah tak kalah serunya. Menempati Ruang Nursery, bahasa Arabnya Hadhanah, bahasa Indonesianya perinatologi alias ruang bayi. Merawat bayi sehat dan bayi sakit yang baru saja dilahirkan.

Subhanallah..Bayi-bayi orang Saudi ternyata cantik-cantik, cakep-cakep, bersih, putih, dan menggemaskan tentunya. Namun kasus yang paling sering terjadi adalah masalah genetik, seperti
ambigous genitalia (jenis kelamin bayinya tidak bisa diidentifikasi karena ada dua alat kelaminnya), down syndrom (wajah sang bayi seperti orang Mongolia, terlihat dewasa dari usianya), maupun kasus cacat bawaan.

Saya menempati ruangan ICU-NICU ( Neonatal Intansive Care Unit). Disini bayi-bayi lazim memakai alat bantu nafas yaitu mesin ventilator. Hati pun bergejolak, tidak tega melihat bayi menangis karena harus diintubasi (pemasangan ETT : Endo Tracheal Tube). Alat ini yang nantinya disambungkan ke mesin ventilator. Setiap hari kondisi ruangan hampir dikatakan
marraa busy, hectic, crowded,dancing alatuul. Maklum karena ini ruangan intensif dan semua tim medis (dokter dan perawat) harus selalu siaga.

Saya pernah merawat bayi dengan berat 500 grams only. Too small, shah? very cute.. Bayi seperti ini membutuhkan ventilator, karena paru-parunya belum sempurna dan collaps. Observasi ketat hal yang wajib ! Infus sampai bertingkat-tingkat ( pakai alat syringe pump). Kasian dia harus berjuang untuk kesembuhannya, namun takdir berkata lain. Bayi ini hanya berusia 5 hari......


Finally..Semuanya sangat berkesan dan tersimpan rapih di hatiku........


Setahun di Mekkah terasa singkat. Ingin rasanya lebih lama lagi bahkan kalau bisa menetap. Sedih saat meninggalkan kota Suci. Hari terakhir, saya pun melakukan tawaf wada. Salam perpisahan kepada Baitullah..
Wahai Tuhanku yang Maha Kuasa Mengembalikan, kembalikanlah aku ke ka'bah ini dan berilah aku rizqi untuk mengulanginya berkali-kali....
Insya Allah tekad untuk kembali sangat besar dan target berikutnya adalah Madinah...
Wait me there, and i'll come Madinah..